Kabar Trenggalek – Tonggak utama pemulihan pandemi Covid-19 melalui sektor ekonomi, terus digencarkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek, Rabu (23/02/2022).
Disinyalir misi panjang dari pengusaha Trenggalek tersebut adalah untuk menekan angka kurang gizi atau stunting di Trenggalek yang selama ini menjadi beban pekerjaan Pemkab.
Tak ayal, tujuan tersebut kini mulai dipersiapkan yaitu dengan memberdayakan pengusaha perempuan sebanyak 5 ribu pengusaha, hal demikian menjadi kemudahan untuk beban selama ini menekan angka stunting.
Detail Wakil Bupati Trengalek, Syah M Natanegara, dari program itu tercatat sebanyak 64 persen atau 1.571 perempuan muda yang mendapatkan peningkatan kapasitas pasca pelatihan.
Ada 389 pengusaha yang sudah punya legalitas usaha serta 1.267 perempuan muda membuka usaha baru sehingga pendapatan meningkat.
“Ada sebanyak 2.468 wirausahawan baru yang terintervensi program JAPRI,” kata Syah.
Diakuinya, gender perempuan adalah agen yang dapat menekan angka stunting. Beranjak dari survei menyebutkan, sebagian besar dari penghasilan kaum perempuan akan kembali untuk kebutuhan keluarga.
“Berdasarkan survei, bila perempuan berpenghasilan maka sebagian besar penghasilannya akan dikembalikan untuk perbaikan gizi dan pendidikan keluarga, ini menjadi tujuan,” tegasnya.
Tak jauh beda, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, membenarkan visi menciptakan 5 ribu pengusaha perempuan itu dapat meningkatkan kemampuan pemkab menjadi semakin berdaya dan naik kelas.
Namun menurutnya, inisiasi dari program itu harus lebih konsisten, agar skala bisnis dari para pengusaha perempuan Trenggalek bisa lebih meningkat.
“Ketika ibu-ibu itu makin berdaya, otomatis anak-anaknya juga mendapat fasilitas pendidikan yang memadai. Tentunya, makin memadainya fasilitas pendidikan itu akan berdampak positif terhadap generasi muda masa depan. Dan, Kabupaten Trenggalek menjadi lebih berkualitas,” tandasnya.
