Kampung Kopi Sengunglung, Wujud Kelestarian Alam Bumi Sumberbening Trenggalek

Kampung Kopi Sengunglung di Rest Area Thuk Dali

Kampung Kopi Sengunglung di Rest Area Thuk Dali Desa Sumberbening, Trenggalek/Foto: Prokopim Trenggalek

Kabar Trenggalek Kopi menjadi salah satu potensi komoditas unggulan di Desa Sumberbening, Kecamatan Dongko, Kabupaten Trenggalek. Varietas kopi yang dibudidayakan oleh masyarakat Desa Sumberbening yang berasal dari lereng Gunung Sengunglung tersebut merupakan jenis robusta.

Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, yang hadir meresmikan Kampung Kopi Sengunglung di Rest Area Thuk Dali, Kecamatan Dongko, mengatakan bahwa ke depan pembangunan yang ada di desa harus lebih mengutamakan kolaborasi.

Arifin mencontohkan, alih-alih mengeluarkan anggaran, mengadakan pelatihan meracik kopi yang enak, akan lebih baik. Apalagi pelatihannya difasilitasi ahli untuk diajak kerja sama dengan cara bagi hasil. Termasuk tidak semua desa harus membeli tanah-tanah kemudian dibangun sendiri, tapi dikolaborasikan, ada asetnya dikerjasamakan.

“Dan ketika membangun nanti, anda anggarannya terbatas, jangan semua harus berbahan batu bata, semen, tidak usah, pakai sumber daya yang ada, adanya sisa-sisa kayu yang dibikin agar bagus bagaimana, adanya bambu ya dibikin dari bambu,” ujar Airifin.

Ke depan, lanjut Arifin, perlu mengembangkan potensi yang ada di desa untuk lebih berwawasan lingkungan maupun kearifan lokal sekitar. Seperti tetap mempertahankan bangunan-bangunan peninggalan sejarah hingga melestarikan cerita-cerita masyarakat sekitar yang berkembang sejak dulu sebagai bagian dari paket wisata.

“Jadi kalau bicara konsep sambil jalan nanti ada tren apa kita ikuti, yang penting jangan tinggalkan kelestarian alam karena itu menjadi kekuatannya, jangan keblinger, jangan karena punya banyak anggaran lalu daya tariknya dihilangkan,” jelas Arifin.

Menurut Arifin, orang-orang datang ke Desa Sumberbening untuk melihat yang hijau-hijau, bukan bangunan-bangunan beton. Bangunannya perlu berbahan bambu yang estetik. Sehingga, kalau ada gempa ya tahan gempa. Terlebih, Kecamatan Dongko terkenal juara di bidang bambu.

“Jadi kalau bisa potensi yang ada di Dongko dikumpulkan di Sumberbening membangun satu sentra kreatif berbasis kopi, berbasis sumber daya alam yang berkelanjutan,” tandas Arifin.

Exit mobile version