Masyarakat menyerbu pupuk organik cair (POC) gratis di lapangan Desa Wonoanti, Kecamatan Gandusari pada Senin (01/07/2024). Ratusan jirigen antre menunggu giliran diisi POC.
Pembagian pupuk organik cair ini dilakukan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sedono Makmur. Sebanyak 1.000 liter POC yang dibagikan.
“Pembagian hari ini khususnya untuk hama dan buah karena saat ini [bulir] padi sudah mulai muncul, termasuk hama walang sangit, tikus, dan burung emprit, jadi Pesnab ini untuk pengendali hama,” kata Suparno, Ketua Gapoktan Sedono Makmur, Senin (01/07/2024).
Suparno mengatakan, POC merupakan jawab atas keluhan pengurangan pupuk subsidi dan mahalnya pupuk kimia. POC yang dibagikan, lanjut dia, juga memiliki banyak kelebihan. Tidak hanya bertujuan untuk menyuburkan tanaman tapi juga untuk menolak hama. Dia mencampur POC tersebut dengan pestisida nabati (Pesnab) racikannya sendiri.
Pestisida nabati yang dibagikan Suparno diracik dari berbagai bahan baku terutama yang mempunyai bau dan rasa menyengat. Mulai dari bawang merah, bawang putih, bunga-bungaan, empon-empon, tembakau, buah maja, dringo, dan pace.
“Setiap petani dikasih 5 liter POC, itu cukup sampai panen. Campurannya 250 mililiter pupuk dicampur 15 liter air,” lanjutnya.
Pupuk tersebut cukup diaplikasikan ke padi satu pekan sekali. Namun jika hama sudah mulai terlihat, petani bisa mengaplikasikannya hingga dua kali dalam kurun waktu seminggu.
Sementara itu, seorang petani, Tumiran menuturkan sudah sejak tahun 2021 berburu POC produksi Gapoktan Sedono Makmur. Menurut dia, dengan penggunaan POC tersebut bisa menekan ongkos produksi mulai dari tanam hingga panen padi.
Sebelum menggunakan POC, ia harus membeli pupuk kimia subsidi hingga Rp375 ribu. Sedangkan saat ini ia hanya menggunakan pupuk kimia di awal masa tanam dengan biaya pembelian pupuk kimia seharga Rp 155 ribu.
“Hasil panennya juga bagus menggunakan pupuk alami ini. Lebih banyak dan berasnya juga lebih enak,” tandasnya.