Buaya Misterius di Sungai Ngadirenggo, Indikasi Lepasan Milik Orang

buaya-misterius-di-sungai-ngadirenggo-indikasi-lepasan-milik-orang

Buaya misterius di Trenggalek hebohkan warga/Foto: Dok ist

Merespon kemunculan anak buaya yang viral di media sosial, polisi memastikan tidak ada induk buaya di aliran Sungai Ngasinan, Desa Ngadirenggo, Pogalan, Kabupaten Trenggalek. Anak buaya yang ditangkap warga diduga dilepaskan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

“Kalau kita lihat anak buaya tersebut berwarna putih, itu indikasi kalau itu anak buaya yang dilepaskan oleh orang,” papar Iptu Rudi Sugiharto, Kapolsek Pogalan,

Jika ada induk buaya dan bertelur lalu menetaskan telur di daerah sungai tersebut, menurut Rudi, anak buayanya akan berwarna lebih gelap dan mayoritas hitam.

“Personel kita juga sudah memeriksa langsung ke lokasi sungai dan tidak ada induk buaya atau anak buaya lain seperti yang ditakutkan warga,” tegasnya.

Untuk itu, Rudi telah mengimbau kepada warga agar tidak terlalu khawatir untuk beraktivitas kembali di sungai.

Sebelumnya, warga Desa Ngadirenggo, Kecamatan Pogalan, Kabupaten Trenggalek dihebohkan dengan munculnya buaya di sungai. Buaya anakan itu mulanya ditemukan pemancing.

Sebuah video viral di media sosial seorang pencari ikan di Desa Ngadirenggo, Kecamatan Pogalan, Kabupaten Trenggalek yang mendapatkan seekor anak buaya atau warga lokal menyebutnya krete.

Priyono, yang saat itu berburu ikan dengan cara menembak mendapatkan seekor anak buaya di aliran Sungai Ngasinan, Desa Ngadirenggo.

“Saya memang hobi menembak mencari ikan, saat itu saya melihat ada bayangan hitam di atas bambu yang setengah tenggelam, saya kira itu ikan, saya tembak kemudian kena lalu saya tarik ternyata anak buaya,” kata Priyono, Kamis (27/6/2024).

Warga Desa Ngulan Wetan tersebut sama sekali tidak menyangka bahwa hewan yang ditariknya adalah seekor anak buaya.

Pertama kali ia mengira sasarannya tersebut adalah ikan kutuk atau ikan gabus, setelah ditarik ia mengetahui hewan tersebut mempunyai ekor dan kaki, ia pun mengira hewan tersebut adalah biawak.

“Saya sedikit kaget karena hewan tersebut mengeluarkan suara seperti berteriak. Setelah saya tarik ternyata memang anak buaya,” lanjutnya.

Anak buaya tersebut menurut Priyono seukuran lengan orang dewasa dan mempunyai panjang lebih kurang 60 centimeter serta cukup agresif.

“Saya baru pertama kali berburu di situ, biasanya ke Pantai Prigi, Pantai di Munjungan Waduk Wonorejo Tulungagung, atau Waduk di Ponorogo, kemarin iseng di situ ternyata ada anakan buaya,” tambah Priyono.

Sayangnya anak buaya tersebut tidak lama kemudian mati karena tembakan Priyono mengenai bagian bawah ekor buaya dan sedikit masuk ke area badan. “Sempat dibawa teman saya lalu katanya mati dan dibuang lagi ke sungai,” ungkapnya.

 

Exit mobile version