Rawat Kopi Sengunglung, Petani Sumberbening Trenggalek Kendalikan Hama dengan Pestisida Nabati

rawat-kopi-sengunglung-petani-sumberbening-trenggalek-kendalikan-hama-dengan-pestisida-nabati

Petani Sumberbening Trenggalek mengamati hama di tanaman kopi sengunglung/Foto: Wahyu AO (Kabar Trenggalek)

Desa Sumberbening, Kecamatan Dongko, Kabupaten Trenggalek, terkenal dengan kopi sengunglung. Dalam upaya merawat kopi sengunglung, petani Sumberbening Trenggalek mengendalikan hama dengan pestisida nabati.

Anggita Rahmawati, Staf Bidang Perlindungan Perkebunan, Dinas Perkebunan Jawa Timur, mengatakan pihaknya mengedukasi petani tentang cara mengendalikan hama dengan pestisida nabati. Sebelum itu, petani mendapat edukasi bahaya Hama Penggerek Buah Kopi (PBKo) bagi kopi sengunglung.

“PBKo itu memang di kopi yang paling merugikan. Meski kebanyakan kopinya belum produksi dan tidak banyak serangan, tapi kami tetap menyuarakan karena emang hama PBKo itu paling bahaya,” ujar Anggita saat ditemui Kabar Trenggalek.

Dinas Perkebunan Jawa Timur mengedukasi petani supaya tahu ini serangan terhadap kopi, sehingga tahu obat yang tepat. Misal, PBKO itu hama, berarti harus dikendalikan dengan pestisida nabati yang memang untuk hama, bukan pestisida untuk penyakit

“Soalnya memang beda kalau penyakit itu kan penyebabnya jamur, bakteri, itu nanti penggunaan pestisida nabatinya juga harus beda caranya,” kata Anggita.

Kopi sengunglung di Desa Sumberbening ada jenis robusta dan arabika. Anggita berharap, petani bisa paham pengendalian hama terpadu. Sehingga, petani tidak asal-asalan mengobati tanamannya.

‘Kalau bisa meminimalisir kerugian kehilangan produksi. Jadi penyebab kehilangan produksi kopi kan banyak, enggak cuma iklim. Bisa OPT [Organisme Pengganggu Tumbuhan] juga. Kami untuk fokusnya memang ke OPT dulu. Edukasi mengenai pengendalian hama penyakit,” jelas Anggita.

“Bagaimana penanganannya supaya produksi dari kopi itu tidak jelek. Kalau misalnya hama bisa terkendalikan, produksinya bisa bagus. Nanti rentetannya panjang. Terus juga kesejahteraannya meningkat,” tandasnya.

Sebelumnya, Selasa (10/06/2024), Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur mengadakan pelatihan di Rest Area Thuk Dhali. Dinas Perkebunan Jawa Timur menggandeng Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertapan) Trenggalek untuk mengedukasi Kelompok Tani ‘Karya Tani’, Dusun Pelem, Desa Sumberbening.

Pengendalian hama dengan bahan organik itu penting, mengingat saat ini pemakaian bahan kimia sudah sangat masif. Pihak Dinas Perkebunan Jatim ingin mengurangi penggunaan bahan kimia seperti pupuk pestisida yang bisa merusak tanah dan tanaman.

Exit mobile version