Pengaruh Gadget pada Perkembangan Anak di Usia Dini

pengaruh-gadget-pada-perkembangan-anak-di-usia-dini

Ilustrasi. Anak usia dini bermain gadget/Foto: Pexels

Gadget merupakan fitur elektronik kecil yang mempunyai guna spesial, antara lain smartphone semacam iphone serta blackberry, dan notebook (perpaduan antara PC portabel semacam notebook serta internet).

Gadget merupakan sesuatu perlengkapan elektronik yang mempunyai bermacam layanan fitur serta aplikasi yang menyajikan teknologi terkini yang menolong hidup manusia jadi lebih instan serta mempunyai guna spesial (Subarkah 2019).

Di zaman serba digital ini, gadget tidak bisa lepas dari genggaman seseorang, ntah itu digunakan untuk bekerja, bersosial media dan bermain game. Orang tua menjaga anaknya saat ini pun memberikan gadget kepada anaknya untuk tidak menangis, padahal cara itu tidak relevan untuk digunakan kepada anak yang fase itu untuk berkembang dengan bermain dan mengenal hal baru disekitar lingkungan.

Faktor Kurangnya Pengetahuan Lebih dari Orang Tua

Mencegah anak-anak menggunakan perangkat elektronik merupakan sebuah tantangan, bahkan tidak mungkin. Orang tua yang menggunakan gawai untuk bekerja, kerabat yang menggunakan gawai untuk berkomunikasi, dan urusan sehari-hari lainnya merupakan contoh penggunaan gawai.

Namun, karena anak-anak selalu berada di dekat orang tuanya, mungkin sulit untuk menjauhkan mereka dari perangkat elektronik. Hal ini bisa dikaitkan dengan hubungan persahabatan orang tua dengan perkembangan anak diusia dini, yakni:

1. Pola Asuh yang Sangat Mendominasi

Pola asuh seperti ini tidak memberi bobot pada pendapat, kecenderungan, dan kebutuhan anak, menghalanginya untuk mengungkapkan keinginan dan gagasannya, serta tidak memberinya ruang untuk inisiatif pribadi. Dengan menghubungkan dengan point ini penganruh gadget sendiri merupakan pola asuh yang tidak benar untuk zaman sekarang yang bisa merusak mental dan prilaku anak, lagipula nantinya anak tidak bisa bersosialisasi kepada orang terdekat bisa juga kepada orang tuanya, ia hanya mementingkan gadget tersebut.

2. Kurangnya Kesabaran Orang Tua terhadap Anak akibat Aktivitasnya yang Berlebihan

Kurangnya kesabaran orang tua juga menjadi faktor anak diberikan gadget yang berlebihan,karena si anak tidak bisa diam dan terus menerus bertanya aka napa yang ia lihat pada waktu itu. Faktor yang biasanya orang tua memberikan gadget kepada anak yaitu karena masalah pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan.

Saat ini, banyak orang tua yang kurang hirau dikala anak memakai gadget. Sebab dikala anak memakai gadget seseorang anak dapat bahagia serta tidak merengek. Banyaknya web yang bisa diakses membuat orang tua wajib membagikan kontrol yang ekstra kepada anak. Apabila orang tua tidak membagikan kontrol kepada anaknya, yang di khawatirkan anak hendak jadi ketergantungan kepada gadget (Indriyani& Sofia, 2018).

Dalam psikologi,teori yang berhubungan dengan pengaruh gadget diusia dini proses bermain pada anak-anak, antara lain teori peremajaan melalui permainan. Menurut pakar psikologi Marie Paula Ski, sebaiknya berikan anak alat bermain yang banyak dan tidak terbatas untuk mengembangkan kreativitas dan imajinasinya, yang membantu perkembangan kecerdasannya. Bermain juga dianggap sebagai perilaku eksplorasi dan penemuan bagi anak- anak.

Pengaruh terhadap Perkembangan Kreativitas

Beberapa aplikasi dan permainan kreatif dapat merangsang imajinasi dan kreativitas anak. Misalnya, aplikasi menggambar dan bermain musik dapat membantu anak mengekspresikan diri dan mengembangkan bakat artistik mereka. Namun, paparan konten yang pasif dan tidak memerlukan kreativitas bisa menghambat perkembangan imajinasi anak.

Anak yang terlalu sering menggunakan gadget untuk hiburan pasif cenderung kurang melakukan aktivitas kreatif seperti membaca buku, menggambar, atau bermain peran. Hal ini dapat membatasi perkembangan kreativitas dan imajinasi mereka.

Pengaruh Sosial dan Emosional

Gadget dapat membantu anak mengembangkan keterampilan sosial melalui aplikasi dan permainan yang melibatkan interaksi dengan teman sebaya. Video call dan pesan instan memungkinkan anak tetap berhubungan dengan keluarga dan teman, bahkan saat berada di tempat yang jauh. Hal ini dapat membantu anak merasa lebih dekat dengan orang-orang terdekat dan mengurangi rasa kesepian.

Sebaliknya, penggunaan gadget yang berlebihan dapat mengisolasi anak dari interaksi sosial yang nyata. Anak yang terlalu fokus pada layar cenderung mengabaikan interaksi langsung dengan keluarga dan teman.

Hal ini dapat menghambat perkembangan keterampilan sosial, seperti kemampuan berkomunikasi, empati, dan kerjasama. Selain itu, paparan konten yang tidak sesuai usia dapat mempengaruhi perkembangan emosional anak, menimbulkan kecemasan, dan perilaku agresif.

Strategi Penggunaan Gadget yang Sehat

Untuk meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan manfaat positif dari penggunaan gadget, orang tua dan pengasuh perlu menerapkan strategi penggunaan gadget yang sehat. Beberapa langkah yang bisa diambil antara lain:

1. Mengatur Waktu Penggunaan

Membatasi waktu penggunaan gadget sesuai dengan rekomendasi ahli kesehatan, seperti tidak lebih dari satu jam per hari untuk anak usia 2 hingga 5 tahun. Orang tua juga harus memastikan bahwa anak memiliki waktu yang cukup untuk bermain di luar ruangan dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar.

2. Memilih Konten yang Tepat

Memastikan bahwa konten yang diakses anak sesuai dengan usia dan perkembangan mereka. Orang tua bisa memilih aplikasi edukatif dan permainan yang merangsang perkembangan kognitif dan kreatif anak.

3. Mengawasi Penggunaan Gadget

Orang tua perlu mengawasi penggunaan gadget oleh anak dan mendampingi mereka saat menggunakan perangkat tersebut. Hal ini penting untuk memastikan bahwa anak tidak mengakses konten yang tidak sesuai dan untuk memberikan panduan dalam menggunakan gadget secara bijak.

4. Menjadi Contoh yang Baik

Orang tua harus menjadi contoh yang baik dalam penggunaan gadget. Anak cenderung meniru perilaku orang tua, sehingga penting bagi orang tua untuk menunjukkan penggunaan gadget yang sehat dan bertanggung jawab.

5. Mendorong Aktivitas Non-Gadget

Orang tua perlu mendorong anak untuk terlibat dalam berbagai aktivitas non-gadget, seperti bermain di luar, membaca buku, dan melakukan kegiatan kreatif. Hal ini penting untuk memastikan bahwa anak memiliki perkembangan yang seimbang.

Penggunaan gadget di kalangan anak-anak semakin meningkat seiring dengan kemajuan teknologi. Gadget, seperti smartphone, tablet, dan perangkat elektronik lainnya, kini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.

Meskipun gadget menawarkan banyak manfaat, seperti kemudahan akses informasi dan sarana hiburan, dampak penggunaannya terhadap perkembangan anak usia dini menjadi perhatian penting.

Kesimpulan

Gadget memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan anak di usia dini, baik dari segi kognitif, sosial, emosional, maupun fisik. Meskipun gadget dapat memberikan manfaat edukatif dan membantu dalam pengembangan keterampilan tertentu, penggunaan yang berlebihan dapat berdampak negatif pada perkembangan anak.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan pengasuh untuk mengatur penggunaan gadget secara bijak, memilih konten yang tepat, dan mendorong anak untuk melakukan berbagai aktivitas yang mendukung perkembangan mereka secara menyeluruh. Dengan pendekatan yang tepat, gadget dapat menjadi alat yang bermanfaat dalam mendukung perkembangan anak di usia dini.

*Opini ini ditulis oleh Adian Ahmad Priadana, mahasiswa Bimbingan Konseling Islam UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.

Catatan Redaksi:

Opini kolumnis ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi kabartrenggalek.com.

Exit mobile version