Dampak Program KB, Angka Kelahiran di Trenggalek Menurun

dampak-program-kb-angka-kelahiran-di-trenggalek-menurun

Suasana anak-anak bermain di wahana Alun-Alun Trenggalek/Foto: Wahyu AO (Kabar Trenggalek)

Program Keluarga Berencana (KB) memberikan dampak angka kelahiran di Trenggalek menurun selama. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kelahiran di Trenggalek sejumlah 8.984 pada 2021. Jumlah ini menurun di tahu 2022 (7.912 kelahiran) dan 2023 (7.684 kelahiran).

“Program KB adalah program komprehensif yang bertujuan untuk merencanakan keluarga yang bahagia dan sejahtera, bukan hanya untuk membatasi jumlah kelahiran,” ujar Sunarto, Kepala Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkesdalduk KB) Trenggalek.

Sunarto mengatakan, saat ini banyak keluarga di Trenggalek yang memilih untuk memiliki satu anak. Kebanyakan, anak kedua lahir ketika usia ibu sudah lebih dari 35 tahun. Sementara itu, jarak antara kehamilan juga cenderung lebih dari 10 tahun.

Berdasarkan data BPS, dari sensus penduduk tahun 2020, Total Fertility Rate (TFR) Kabupaten Trenggalek tercatat 1,89. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata TFR di Provinsi Jawa Timur.

“Keengganan keluarga untuk memiliki lebih dari satu anak sudah mulai terlihat, sejalan dengan angka TFR yang kurang dari 2,” ucap Sunarto.

Sunarto mengungkapkan, data Dinkesdalduk KB Trenggalek menunjukkan metode program KB yang paling banyak digunakan di Trenggalek adalah suntik dengan persentase 53,89%. Ia mengklaim, tidak ada faktor penghambat yang signifikan dalam menurunkan angka kelahiran di Trenggalek.

Dinkesdalduk KB Trenggalek menekankan supaya keluarga bisa menjadi bahagia dan sejahtera. Hal itu sebagai upaya edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya program KB.

“Kami mengedukasi bahwa dalam memiliki anak harus direncanakan, jaraknya tidak boleh terlalu jauh, serta harus saat umur kurang dari 35 tahun. KB pasca melahirkan harus segera dilakukan, jangan ditunda lagi,” terang Sunarto.

Dinkesdalduk KB Trenggalek juga mendorong masyarakat agar menggunakan metode KB jangka panjang seperti IUD, vasektomi, dan tubektomi. Diharapkan, kesejahteraan keluarga di Trenggalek dapat terus meningkat dengan program KB ini.

“Kami ingin masyarakat memahami pentingnya merencanakan keluarga dengan baik agar bisa mencapai kesejahteraan,” tandas Sunarto.

Exit mobile version