Warga Trenggalek Mulai Tinggalkan Pupuk Kimia, Tren Pupuk Organik Naik

warga-trenggalek-mulai-tinggalkan-pupuk-kimia-tren-pupuk-organik-naik

Warga berkerumun menuangkan pupuk organik/Foto: Zamz (Kabar Trenggalek)

Sektor pertanian di Kota Alen Alen Trenggalek tampak baik, karena petani mulai sadar manfaat dari penggunaan pupuk organik. Dengan demikian, pupuk kimia makin ditinggalkan, Jumat (10/05/2024).

Salah satu tren penggunaan pupuk organik berada di Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sedono Makmur, Desa Wonoanti, Kecamatan Gandusari, Trenggalek.

Dalam kelompok tani tersebut, selama 11 kali masa panen, mengalami kenaikan dalam penggunaan pupuk organik. Yang awalnya, hanya 5 orang saja untuk menggunakan pupuk.

Penyuluh Pertanian, Hernawan mengungkapkan, sebelum mengarah ke sentra pupuk, masyarakat diarahkan pada bentuk penyadaran melalui budaya terdahulu. Salah satunya, budaya memelihara bumi.

“Bahwa kami punya kesadaran memelihara bumi, petani harus sadar bahwa bumi harus dipelihara, sebagai konsep dasar pertanian sehat,” terangnya.

Lebih lanjut, soal pertanian organik itu konsep memelihara bumi. Karena bahannya ada disekitar petani, dengan cara yang lazim yaitu fermentasi.

“Kearifan lokal, tempe, tahu, tuak, menggunakan fermentasi, teknologi fermentasi ini juga kami terapkan menjadi pupuk, secara mandiri,” tandasnya.

Pembuatan pupuk organik tersebut juga cukup dijangkau petani, katanya, dengan uang Rp50 ribu, mampu menghasilkan sebanyak 100 liter pupuk organik yang siap dipakai.

“Kalau total petani 300 petani pakai pupuk organik. Awal masih di tingkat gapoktan kecil. Dari total itu, sebanyak 25 hektare di wonoanti yang sudah pakai,” tandasnya.

Exit mobile version