Kronologi Warga Trenggalek Tewas di Surabaya, Akibat Tersengat Listrik

kronologi-warga-trenggalek-tewas-surabaya-tersengat-listrik

Ilustrasi mayat korban tersengat listrik warga Trenggalek/Foto: zamz (Kabar Trenggalek)

Warga Trenggalek yang sedang di perantauan pulang dengan tak bernyawa. Hal itu karena ada insiden tragis saat mengerjakan bangunan yang ada di Surabaya.

Peristiwa bernyawa itu bermula pada saat warga Desa Cakul, Kecamatan Dongko, sedang beraktivitas seperti biasanya. Naasnya, dirinya harus tersengat listrik dan terlempar dari rumah lantai tiga.

Yudi (36) rekan korban menjadi saksi atas peristiwa nyawa tersebut. Korban Imam Mufid (47) bekerja dibangunan dengan 5 rekan lainnya. Dirinya sedang menggarap bangunan yang akan dijadikan kos-kosan.

“Baru bekerja tiga minggu yang lalu,” ujar Yudi dalam keterangan media.

Kronologi kejadian, saat korban sedang memplester talang di lantai tiga bangunan sekitar pukul 08.00 WIB. Karena masih pagi, rekan korban ada yang masih sarapan.

Akan tetapi, saat itu korban sedang bekerja sendiri. Usut punya usut, kemudian korban mengangkat galvalum sepanjang 160 cm ke arah atas.

Letak kabel listrik bertegangan tinggi sangat dekat dengan bangunan. Hingga akhirnya, tanpa disadari, korban mengangkat galvalum ke arah atas dan menyentuh kabel listrik bertegangan tinggi itu.

Lalu, korban spontan kaget dan sempat berteriak. Ironisnya, korban seketika terjatuh dari lantai tiga bangunan. Akibat hantaman yang cukup keras di paving, korban mengalami luka yang cukup serius.

“Yang tahu pertama ibu-ibu yang rumahnya pas depan bangunan. Seperti suara seng terjatuh keras sekali. Ibu-ibu sempat mendengar korban berteriak, lalu terjatuh itu,” ujarnya.

Kepala Desa Cakul, Kecamatan Dongko Marsum membenarkan jika ada warganya yang tersengat listrik. Warganya tersebut adalah Imam Mufid (47) yang sering merantau menjadi pekerja bangunan.

Katanya, Imam Mufid (47) sering bolak balik selama 3 bulan sekali. Karena ia merantau bersama Istrinya namun ditempat yang berbeda di Surabaya tersebut.

“Anaknya 1 berangkat di surabaya tersebut sejak habis hari raya dan setiap 3 bulan sekali balik ke rumah,” tambahnya.

Exit mobile version