Demam Berdarah di Trenggalek Merajai, Sampai Bulan Mei Tren Naik

demam-berdarah-di-trenggalek-merajai-sampai-bulan-mei-tren-naik

Penyemprotan fogging untuk mengusir nyamuk/Foto: Zamz (Kabar Trenggalek)

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Trenggalek masih merajai. Sehingga masyarakat wajib waspada paparan penyakit dari nyamuk aedes aegypti yang membahayakan, Rabu (08/05/2024).

Data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Trenggalek menunjukkan tren kenaikan. Data per tanggal 7 Mei 2024 tersebut sebanyak 472 kasus masyarakat yang terkena penyakit DBD.

“Total DBD keseluruhan sampai dengan 7 Mei 2024 adalah 472 kasus, di mana pada bulan April ada 144 kasus sedangkan sampai dengan 7 mei 2024 ada 24 kasus,” terang Sunarto, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Trenggalek.

Ungkap Sunarto, tren tersebut menunjukkan kenaikan. Meski tak ada data detailnya, paling banyak dari 14 kecamatan yang terkena DBD adalah di Karangan.

“Meski tren naik, masyarakat yang terkena DBD tidak ditemukan ada yang meninggal dunia,” tegasnya.

Tambahnya, gejala awal DBD seperti yaitu panas badan, pusing, nyeri pada persendian. Pada beberapa kasus timbul nyeri perut, mission, perdarahan di kulit.

“Ketika ada gejala tersebut segera periksa ke tenaga kesehatan atau fasilitas kesehatan,” tandasnya.

Sunarto juga mengimbau masyarakat untuk memutus paparan DBD. Masyarakat perlu menguras bak air mandi secara rutin dan membersihkan saluran-saluran sungai.

“Kalau ada temuan penyakit DBD kami langsung melakukan pencegahan dengan fogging,” tandasnya.

Exit mobile version