Ngabuburit di Alun-Alun Trenggalek, Suasana Tenang sambil Dengarkan Kajian Islam

ngabuburit-di-alun-alun-trenggalek-suasana-tenang-sambil-den

Suasana ngabuburit di Alun-Alun Trenggalek dekat Masjid Agung/Foto: Sagiku (Google)

Suasana ngabuburit di Alun-Alun Trenggalek terasa santai dan menyenangkan. Jalanan cukup padat tapi tidak terlalu ramai. Banyak pedagang yang menjual berbagai makanan dan minuman sebagai takjil buka puasa, Rabu (20/03/2024).

Seperti yang dirasakan oleh Masayu, perempuan asal Jombang. Ia sedang mampir ke Trenggalek lalu menikmati suasana ngabuburit di Alun-Alun. Baginya, ngabuburit di Trenggalek berbeda dengan kota lainnya.

“Saya merasa Trenggalek itu kota kecil, terus lebih tenang daripada Jombang, dan kota-kota yang saya temui. Seperti Surabaya, Jakarta, Bogor,” ujar Masayu.

Dengan suasana Trenggalek yang tenang, Masayu bisa melakukan beberapa aktivitas saat ngabuburit. Seperti ngobrol santai, diskusi buku, serta mendengarkan kajian Islam dari Masjid Agung Trenggalek.

“Tadi saya juga mendengarkan kajian soal larangan memakan makanan haram di bulan puasa, dari Masjid Agung,” ucapnya.

Menurut Masayu, mendengarkan kajian Islam saat ngabuburit di Alun-Alun Trenggalek sangat bermanfaat. Ia bisa menikmati suasana yang tenang sekaligus mendapatkan pengetahuan tentang bagaimana caranya terhindar dari makanan haram di bulan puasa.

Selain itu, perbedaan lainnya adalah adanya sirine penanda buka puasa. Masayu tidak pernah mendengarkan suara kencang yang seperti itu saat menikmati ngabuburit di kota-kota lainnya.

“Terus ada suara sirine lenanda buka. Saya belum pernah nemu yang seperti itu di kota-kota besar lainnya,” kata Masayu.

Waktu menunjukkan pukul 17.41 WIB. Orang-orang yang ngabuburit di Alun-Alun Trenggalek segera minum air putih, lalu menikmati takjil. Begitu juga dengan Masayu, ia membeli beberapa takjil yang manis.

“Tadi beli tape bakar coklat keju, pentol bakar, es degan,” ucapnya.

Bagi Masayu, ngabuburit di Trenggalek sangat direkomendasikan untuk masyarakat. Khususnya masyarakat yang terbiasa hidup di kota-kota besar.

“Lebih tenang, sepi, jalannya juga gak macet, di Jakarta gak bisa kayak gini sih. Surabaya juga gak bisa sesepi ini,” terangnya.

Intinya, kata Masayu, kalau ngabuburit di Alun-Alun Trenggalek itu manfaatnya bisa mendengarkan kajian. Selain nyari jajanan dan takjil, masyarakat bisa dengerin ceramah.

“Tidak terganggu dengan suara jalan yang ramai,” tandasnya.

Exit mobile version