Kasus Demam Berdarah Trenggalek Tinggi, Dinkes: Terbanyak di Karangan

kasus-demam-berdarah-trenggalek-tinggi-dinkes-terbanyak-di-karangan

Sunarto, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Trenggalek/Foto: Wahyu AO (Kabar Trenggalek)

Jumlah kasus demam berdarah Trenggalek cukup tinggi. Menurut Sunarto, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Trenggalek, kasus demam berdarah terbanyak ada di Kecamatan Karangan.

Berdasarkan data Dinkes Trenggalek per Kamis (21/03/2024), ada 60 kasus demam berdarah di bulan Maret. Sebelumnya, pada Januari ada 56 kasus demam berdarah, lalu Februari 108 kasus.

“Memang terjadi peningkatan per bulan sebenarnya kalau dilihat trennya. Untuk kasus [demam berdarah] ini yang terbanyak di daerah wilayah Puskesmas Karangan, Puskesmas Pogalan dan Ngulankulon,” ujar Sunarto saat dikonfirmasi awak media.

Menurut Sunarto, tingginya demam berdarah di Trenggalek dikarenakan siklus 5 tahunan. Dalam siklus ini, perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti cukup tinggi.

“Tahun ini merupakan siklus lima tahunan. Jadi kita harus hati-hati untuk waspada terhadap peningkatan kasus ini. Terbukti di bulan Januari, Februari, Maret ini kasus-kasus demam berdarah cukup tinggi” ucap Sunarto.

Sunarto juga menyoroti persoalan kebersihan di lingkungan masyarakat. Seperti kondisi sekitar rumah yang kurang bersih, lalu menimbulkan adanya jentik nyamuk.

“Kebersihan masyarakat kita itu masih cukup belum optimal. Artinya harusnya di semua rumah itu enggak ada jentik, ketika ada jentik itu jadi sumber penularan penyakit,” ungkap Sunarto.

Dalam mengatasi persoalan kebersihan lingkungan itu, pihak Dinkes Trenggalek melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Kemudian, dilakukan abatisasi selektif.

Perlu diketahui, Abatisasi yaitu pemberian serbuk abate pada tempat-tempat yang digenangi air termasuk bak mandi, jambangan bunga, dan sebagainyan. Tujuannya yaitu membunuh jentik-jentik nyamuk Aedes Aegypti dan mencegah terjadinya wabah DBD

“Kami melakukan pemberantasan sarang nyamuk, dengan menguras minimal 1 minggu sekali untuk menutup tempat-tempat penampungan air kemudian mengubur barang-barang bekas yang tidak digunakan. Kemudian dilakukan abatisasi selektif,” terang Sunarto.

Sunarto mengatakan, Dinkes Trenggalek menyasar tempat-tempat yang susah dikuras, seperti akibat kekeringan beberapa bulan kemarin. Dinkes menjelaskan, lebih dari fogging (pengasapan), PSN mampu membasmi jentik-jentik nyamuk.

“Fogging fokus, di mana bagian itu hanya untuk membasmi nyamuk dewasa. Sekarang PSN secara umum itu untuk nyamuk-nyamuk yang masih jentik-jentik,” tandas Sunarto.

Exit mobile version