Pertama dalam Sejarah, Pemuda Muhammadiyah Trenggalek Dilantik di Tengah Laut

pertama-dalam-sejarah-pemuda-muhammadiyah-trenggalek-dilantik-di-tengah-laut

Pemuda Muhammadiyah Trenggalek dilantik di tengah laut/Foto: Raden Zamz (Kabar Trenggale)

Awal tahun 2024 ini, untuk pertama kalinya dalam sejarah, Pemuda Muhammadiyah Trenggalek dilantik di tengah laut. Pelantikan Pimpinan Pemuda Muhammadiyah Trenggalek masa bakti 2023-2027 itu bertempat di Rumah Apung, Pantai Mutiara, Kecamatan Watulimo, pada Minggu, (14/01/2024).

Kegiatan itu dihadiri juga Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Trenggalek dan perwakilan Pengurus Wilayah (PW) Pemuda Muhammadiyah Jawa Timur.

Sebagai informasi, pimpinan Pemuda Muhammadiyah Trenggalek sekarang dinahkodai oleh Arifin. Setelah kegiatan pelantikan selesai, dilanjutkan dengan penanaman terumbu karang.

Achmad Rosyidi Bendahara Pimpinan Wilayah (PW) Pemuda Muhammadiyah Jawa Timur, mengapresiasi konsep kegiatan pelantikan ini. Hal itu ia sampaikan dalam sambutan setelah melantik Pemuda Muhammadiyah Trenggalek.

“Jadi, sangat luar biasa dan hanya ada di dunia ini pelantikan atau pengukuhan Pemuda Muhammadiyah di [tengah] laut. Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Trenggalek serta para anggota kokam BPO Kokam Kabupaten Trenggalek itu luar biasa,” ujar Rosyidi.

Rosyidi mengatakan, laut adalah bagian masa depan umat manusia. Sebab, dari sana terdapat beragam sumber daya alam, terutama pangan yang sangat dibutuhkan.

Menurut Rosyidi, perlu peran pemuda dalam menjaga laut ini. Hal itu perlu dilakukan beriringan ketika membangun peradaban yang sesuai aqidah.

“Setiap daerah-daerah pasti mempunyai ciri khas masing-masing. Di Kabupaten Trenggalek pun juga demikian, dengan adanya sumber daya alam yang luar biasa dan juga sumber daya manusianya yang luar biasa,” kata Rosyidi.

Ia menegaskan, pembangunan peradaban di Trenggalek akan lebih maju bila sumber-sumber daya yang ada dikelola bersama antara pemerintah dan masyarakat. Tanpa terkecuali, Persyarikatan Muhammadiyah juga harus terlibat.

“Pemuda Muhammadiyah agar bisa bersinergi dan juga berkolaborasi membangun Kabupaten Trenggalek. Dan tentunya menjaga agama, menjaga masyarakat, dan tentunya menjaga bangsa dan negara,” tandanya.

Menjaga Bumi, Menjaga Kehidupan

Gus Ipin, Bupati Trenggalek menyampaikan sambutan di pelantikan Pemuda Muhammadiyah Trenggalek/Foto: Raden Zamz (Kabar Trenggalek)

Hal senada juga disampaikan oleh Mochamad Nur Arifin, Bupati Trenggalek. Ia juga turut mengapresiasi pelantikan Pemuda Muhammadiyah di tengah laut Trenggalek ini.

“Jadi tepuk tangan buat aksi Pemuda Muhammadiyah [Trenggalek]. Kalau acaranya cuman di Pendopo sudah pelantikan mainstream sudah tidak ada kemajuan-kemajuannya, ndak ada unsur kemajuannya sama sekali,” ujar Gus Ipin, sapaan akrab bupati Trenggalek muda itu.

Gus Ipin juga terkesima dengan tema yang diusung, yakni “Save Earth, Save Life”. Yang jika diartikan dalam bahasa Indonesia adalah selamatkan bumi, selamatkan kehidupan.

Dari tema itu, Gus Ipin teringat dengan salah satu tulisan di bukunya Buya Hamka. Bahwa manusia itu adalah bumi kecil dan bumi itu adalah manusia besar.

“Mekanisme tubuh manusia, itu kalau kita sakitsakit, kita itu punya mekanisme untuk menyembuhkan diri sendiri,” terang Gus Ipin.

“Bumi pun sebenarnya juga begitu. Ternyata, dalam rangka menyelamatkan bumi itu tujuannya bukan buminya karena bumi itu bisa melakukan aksi penyeimbangan sendiri. Entah itu melalui mekanisme bencana.

Ia memaparkan, bencana alam itu sebenarnya mekanisme alami bumi untuk menyeimbangkan diri. Seperti saat ada tanah dengan kemiringan elevasi tertentu, kemudian bebannya terlalu tinggi, kemudian yang terjadi tanah longsor.

“Kita punya karst di bawah tanah yang kemudian sumber airnya itu jadi sungai-sungai bawah tanah. Tetapi ketika sungai bawah tanah itu tiba-tiba sumbernya dibunteti [ditutupi] atau kemudian di sana karstnya digali semacam pipa gitu, akhirnya tidak ada airnya, rongga-rongga yang kosong itu akhirnya bikin Tanah retak kemudian bikin Tanah bergerak bikin sliding, jadi bencana,” jelas Gus Ipin.

Jadi, terangnya, menyelamatkan hidup itu adalah menyelamatkan manusianya dari hal-hal yang menimbulkan bencana. Sederhananya, dengan menjaga kelestarian alam agar proses penyeimbangannya tidak begitu ekstrem.

“Saran saya untuk amal perjuangan Pemuda Muhammadiyah, saya mengutip yang juga saya sampaikan waktu kapan hari kita di STKIP. Lingkungannya lestari tapi kita juga tetap dapat uang,” tandas Gus Ipin.

Exit mobile version