Sebanyak 22 Kios Pasar Pon Trenggalek Disita, Ternyata Ini Penyebabnya

sebanyak 22 kios pasar pon trenggalek disita ternyata ini

Sebanyak 22 Kios Pasar Pon Trenggalek yang tutup dilakukan penyitaan/Foto: Raden Zamz (Kabar Trenggalek)

Sebanyak 22 kios di Pasar Pon Trenggalek disita Pemerintah Kabupaten (Pemkab). Hal itu dampak dari kios yang sudah lama tak buka untuk kegiatan jual beli di Pasar Pon.

Pedagang Pasar Pon Trenggalek sebelum dilakukan penyitaan sebanyak 252 pedagang yang rutin aktif berjualan di kios maupun los. Namun, ada juga yang tidak rutin buka di pasar megah di tengah kota itu.

Kepala Dinas Komidag Trenggalek Saniran memaparkan sebelum melakukan penyitaan ia melakukan cek terhadap kios yang tidak aktif. Setelah itu ia memberikan surat selama tiga kali berturut-turut.

“Dari pendataan kami cek yang sudah aktif berapa, kemudian kami lakukan surat menyurat. Dari surat tersebut sebanyak 71 pedagang melakukan respon siap aktif kembali dan sudah menata barang dagangan,” terangnya melalui sambungan telepon.

Sementara itu kata Saniran sebanyak 22 kios di pasar pon trenggalek telah dinyatakan ditarik. Karena, selama tiga kali proses penyuratan pedagang tidak melakukan respon sama sekali.

“Yang 22 dinyatakan tidak respon kami tarik dan nanti kami akan tindak lanjuti setelah Perda Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD) setelah diundangkan. Mulai dari diumumkan lelang dan teknis melalui Peraturan Bupati (Perbup),” paparnya.

Lanjutnya, Diskomidag sendiri menemukan 131 kios yang kadang buka kadang tidak. Menurut pengakuan pedagang kios saat pasaran tertentu memiliki kiso di pasar lain, sehingga kios di Pasar Pon Trenggalek harus tutup.

Menanggapi fenomena 131 kios pasar yang tidak bisa buka setiap hari itu kata Saniran jika Perda PDRD sudah diundangkan dan ada teknis Perbup maka akan ada ketentuan Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD).

“Dalam hal penetapan di SKRD ada komitmen kios yang tidak buka beberapa minggu maka akan ditarik, biar mereka memaksimalkan kios, cuma hal ini agak ribet mengatasi pedagang kios yang tidak bisa buka setiap hari,” tegasnya.

Dalam menarik pengunjung untuk beli di pasar pon trenggalek itu Saniran telah melakukan survei kepada pengunjung. Hasilnya, pengunjung meminta ketika belanja lengkap dan semua kebutuhan ada di pasar pon.

“Selain itu kami juga memperhatikan kondisi ekonomi yang ada dan ditengah maraknya jual beli online sehingga ada dampak di pasar pon, semoga ini bisa menjadi tantangan kedepan dan siapa tau nantinya akan ramai,” ujarnya.

Exit mobile version