5 Nasehat Bagi Pegawai yang akan Pensiun Menurut Ustad Anang Wahid

nasehat bagi pegawai yang akan pensiun ustad anang wahid

Ustad Anang Wahid/Foto: ND Entertainment (YouTube)

Pensiun berarti sudah tidak bekerja lagi karena masa tugasnya sudah selesai, kata pensiun lazim disematkan kepada orang yang menjadi pegawai di instansi pemerintahan atau di perusahaan tertentu.

Ada masa tugas ada juga masa pensiun. Tulisan ini membahas 5 nasehat bagi pegawai yang akan pensiun menurut Ustad Anang Wahid, yang disampaikan dalam video ceramahnya.

“Pesan ini kami sampaikan terkhusus untuk kaum muslimin yang memasuki masa pensiun atau yang sudah memasuki masa pensiun” kata Ustad Anang Wahid.

Pertama ia mengajak kepada pemirsanya untuk mengingat sebuah hadis dari Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi yang yang artinya ‘Usia umatku (umumnya berkisar) antara 60 sampai 70 tahun. Jarang sekali di antara mereka melewati (angka) itu.’” (HR At-Tirmidzi).

“Rasulullah mengingatkan kita semuanya bahwa umurnya umatku itu rata-rata antara 60-70 tahun. Pensiun di indonesia ini rata-rata umur lima puluh delapan dan umur enam puluh tahun.” Tandasnya.

Ustad Anang mengingatkan kenapa kemudian umur sekian itu pensiun, karena sesuai dengan apa yang disabdakan rasulullah umur 60 itu adalah masa persiapan untuk menghadapi kepada allah subhanahu wa ta’ala.

Oleh karenanya Ustadz Anang merasa penting untuk menyampaikan lima nasehat kepada seluruh kaum muslimin baik yang akan atau yang telah memasuki masa pensiun. Lima nasehat itu berisi sebagai berikut:

1. Harus Siap dengan yang Cocok dan dengan yang Tidak Cocok

Semua orang pasti punya cita-cita bisa hidup bahagia di masa pensiunnya. Semua orang pasti punya cita-cita punya harapan dia akan merasakan kenikmatan-kenikmatan di usia pensiunnya, berharap merasakan ketenangan hati sehat dan sebagainya.

“Sebagian ada yang merasakan itu di usia tuanya dia mendapatkan ketenangan hati kehidupan yang bahagia, kekayaan yang telah dia kumpulkan selama ini tetapi tidak juga sedikit sebagian dari para pensiunan itu apa yang dirasakan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan” Ucap Ustad dari Trenggalek tersebut.

Menurutnya, semua yang akan pensiun atau yang telah pensiun harus beradaptasi dan harus siap dengan apa yang cocok dan apa yang tidak cocok dengan harapan-harapannya tersebut. Umat haruslah diap dengan segala kondisi yang dirasakan.

“Tugas kita adalah meluruskan niat, adalah bagaimana di akhir hayat kita mampu meningkatkan kualitas ibadah kepada allah subhanahu wa ta’ala, berikhtiar dan bertawakal kepada allah subhanahu wa ta’ala” Ujarnya.

2. Menerima dengan Lapang Dada dan Qanaah pada Apapun yang Terjadi dan yang Dirasakan

Allah telah menggariskan hidup kepada manusia, maka tugas bagi manusia adalah ridho dengan apa yang telah Allah tetapkan.

“Kita harus bisa menerima kenyataan jika yang kita hadapi di usia pensiun ini ternyata tidak seindah apa yang dibayangkan, kita terima dengan senang hati, dengan sabar, dengan lapang dada” tuturnya

Menurutnya, tidak ada gunanya manusia mengeluh bahkan menyalahkan takdir apalagi mengucapkan seandainya seandainya.

“Sesungguhnya kata seandainya itu akan membuka kran-kran setan masuk kedalam dirinya” ucapnya mengutip dalil.

Nasehat Ustad Anang, ketika merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan di masa pensiun maka katakan: Allah telah menakdirkan ini dan allah telah menghendaki apa yang menjadi kehendak allah subhanahu wa ta’ala.

3. Jangan Pernah Mempersulit Dirimu di Usia Pensiun

Kadang-kadang ada orang ketika masuk usia pensiun malah beli sapi, atau malah beli sawah lantas menghabiskan seluruh waktunya untuk ia memelihara sapi dan ke sawah. sehingga diimasa tuanya seolah malah diperbudak oleh hewan ternak

“Kami sampaikan kepada seluruh para pensiunan jangan mempersulit diri di masa tua, ibaratnya saat masa kerja sudah mencari gaji setiap bulan, maka apa gunanya lagi mengejar dunia di akhir hayat, sementara yang kita bawa kepada allah adalah ketakwaan kita kepada allah” ungkapnya.

4. Jangan Bosan untuk Selalu Muhasabah

Muhasabah artinya Instropeksi diri, Ustad Anang mengajak kepada penisunan untuk selalu mengevaluasi diri, tentang seberapa banyak persiapan bekal yang akan dibawa nanti kepada Alloh SWT.

“Bukan masalah kematian itu menakutkan atau tidak, tapi yang menjadi masalah adalah sudah berapa bekal yang akan kita bawa menghadap kepada allah subhanahuwata’ala” Tegasnya.

Menurutnya yang paling menakutkan saat kematian adalah ketika manusia menghadap Allah dalam keadaan tidak membawa apa-apa. Bekal disini berarti amal ibadah saat di dunia. Maka Ustad Anang mengajak kepada para muslimin untuk memperbanyak ibadah seperti perbanyak ngaji, meningkatkan sholat jamaah, meningkatkan membaca al-quran, dan ibadah-ibadah lainnya.

5. Cukuplah Allah Sebagai Penolong

Nasihat terakhir yang disampaikan Utads Anang adalah dengan memperbanyak membaca hasbunallah wanikmal wakil, kita cukupkan Allah sebagai penolong manusia apapun yang terjadi di usia tua nanti.

“Ketika kita mengucapkan hasbunallah wanikmal wakil, Allah akan membalik rasa takut itu menjadi sebuah rasa nyaman. Allah akan membalik rasa susah itu menjadi sebuah kebahagiaan” Nasehatnya.

Semoga para pensiunan yang membaca tilisan ini diberikan kemudahan oleh Allah untuk betul-betul meningkatkan kualitas keimanannya di hadapan allah subhanahu wa ta’ala dan mendapatkan khusnul khotimah. Amin.

Exit mobile version