Potensi Ekonomi Sepanjang JLS Trenggalek Tulungagung yang Jarang Disadari

potensi ekonomi sepanjang jls trenggalek tulungagung yang

Ilustrasi, potensi ekonomi sepanjang JLS Trenggalek Tulungagung/Foto: Nufala Pramudita

Jalur Lintas Selatan (JLS) Trenggalek Tulungagung yang telah dibuka beberapa bulan silam kian ramai dan dapat antusiasme masyarakat. Tak hanya untuk keperluan distribusi barang, potensi ekonomi sepanjang JLS Trenggalek Tulungagung yang jarang disadari.

Sebab, dengan adanya JLS Trenggalek Tulungagung ini akses transportasi semakin mudah. Baik untuk mengangkut barang-barang komoditas emas hijau dan biru, serta akses menuju tempat wisata pantai.

Seperti halnya yang diungkapkan Edi Santoso Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Trenggalek. JLS Trenggalek Tulungagung juga jadi magnet investasi di Kota Alen-Alen.

“Pembangunan JLS ini jelas sangat berpengaruh, karena infrastruktur itu salah satu prasyarat yang menjadi daya tarik investor masuk. Tanpa infrastruktur yang memadai, investor akan mempertimbangkan,” terang Edi.

Investasi yang ia maksudkan akan berada dalam sektor pertanian dan kelautan. Sebab, di daerah Watulimo yang dilintasi JLS Tulungagung Trenggalek kaya akan hasil bumi, baik dari darat dan laut.

“Kami fokus untuk mengoptimalkan potensi emas hijau yaitu pertanian agro dan emas biru yaitu kelautan dan perikanan. Dua sektor ini selalu jadi tulang punggung dan motor pertumbuhan Trenggalek,” tandasnya.

Pada artikel kali ini penulis mencoba menguraikan beberapa potensi ekonomi di sepanjang JLS Trenggalek Tulungagung. Sebagai informasi, kebanyakan yang dijual masyarakat setempat di area yang dilintasi JLS ini seperti manggis dan durian. Padahal, penulis rasa ada potensi ekonomi lain yang juga cukup menggiurkan.

Potensi Ekonomi JLS Trenggalek Tulungagung

1. Usaha Rest Area

Ilustrasi, usaha rest area di pinggir JLS Trenggalek Tulungagung/Foto: hehegaminggg (TikTok)

Jika pembangunan keseluruhan JLS ini tuntas, maka tak hanya menghubungkan antara Trenggalek dengan Tulungagung. Melainkan seluruh wilayah di kawasan selatan pulau Jawa dari Banyuwangi hingga Banten.

Pengendara yang melintasi jalan panjang tak akan berkendara terus menerus. Melainkan rehat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan. Pengendara akan memilih berhenti di tempat yang menjajakan makanan dan minuman.

Kendati demikian, perlu tempat khusus untuk menaruh usaha makanan dan minuman di pinggir JLS Trenggalek. Yakni dengan membangun rest area. Dengan adanya rest area pengelolaan usaha bisa lebih efisien dan terukur. Termasuk pengelolaan limbah yang dihasilkan rest area bisa lebih baik.

Usaha rest area ini juga punya potensi membuka lowongan pekerjaan. Sebab untuk mengelola sebuah rest area memerlukan tenaga manusia dalam jumlah tak sedikit.

Kemudian untuk memaksimalkan usaha ini bisa dikelola lewat koperasi. Masyarakat setempat dilibatkan dalam pemodalan dan keuntungan yang didapatkan akan kembali lagi. Penggunaan sistem koperasi ini juga bertujuan menghindari kepemilikan tunggal suatu usaha.

2. Usaha Kerajinan Tangan

Tampak perahu dari bahan bambu karya tangan Warga Binaan Pemasyarakatan/Foto: Raden Zamz (Kabar Trenggalek)

JLS Trenggalek Tulungagung membentang dari Pantai Gemah dan berhenti di Pantai Prigi. Sepanjang rute itu, jalanan melintas wisata pantai yang eksotis dan mempesona. Sehingga kehadiran JLS ini jadi penghubung tiap wisata pantai yang dilintasinya.

Biasanya, para pengunjung obyek wisata bakal membeli oleh-oleh karajinan tangan sebagai kenang-kenangan. Oleh karena itu, masyarakat sekitar lokasi wisata pantai Trenggalek bisa memproduksi kerajinan tangan untuk dijual.

Untuk memasarkannya bisa dijual di lokasi wisata pantai dan rest area di pinggir JLS Trenggalek Tulungagung kalau sudah dibangun. Sehingga dengan begitu perekonomian masyarakat bisa terbantu.

Contoh kerajinan yang bisa dibuat semisal tirai pintu dari cangkang kerang, jam dinding yang diberi hiasan biota laut kering, dan kerajinan perahu-perahunan dari bambu.

3. Jajanan Olahan Hasil Laut

Ilustrasi kripik cumi/Foto: @ami_darma (Instagram)

Kebanyakan hasil laut di sekitar JLS Trenggalek Tulungagung dijual dalam bentuk olahan makanan berat. Selain itu dalam bentuk mentah dan setengah mentah seperti pindang ikan.

Dengan adanya JLS Trenggalek Tulungagung yang mampu menarik pendatang dan orang lewat, usaha jajanan olahan hasil laut cukup menjanjikan. Jajanan ini juga bisa jadi jajanan khas wisata pantai di Trenggalek.

Jajanan olahan hasil laut bisa cukup beragam. Seperti kripik cumi-cumi, abon ikan tuna, tahu isi ikan tongkol, pastel kering isi tuna, dan lain-lain.

Exit mobile version