DPRD Trenggalek Tanggapi Kerusuhan PMI: Kami Sangat Prihatin

dprd trenggalek tanggapi kerusuhan pmi kami sangat prihatin

Wakil Ketua DPRD Trenggalek, Doding Rahmadi/Foto: Raden Zamz (Kabar Trenggalek)

Warga Negara Indonesia (WNI) asal Trenggalek yang sedang mengadu nasib di Taiwan terlibat kerusuhan. Insiden tersebut diduga karena pengaruh perguruan silat.

Wakil Ketua DPRD Trenggalek, Doding Rahmadi, mengungkapkan rasa keprihatinan dan bela sungkawa atas meninggalnya Pekerja Migran Indonesia (PMI).

“Perguruan silat itu kan budaya yang harus tetap kita pegang teguh dan dilestarikan. Perbedaan itu seharusnya disikapi biasa saja, tujuannya satu untuk melestarikan budaya,” tegasnya.

Wakil Ketua DPRD itu merasa prihatin atas kerusuhan di Changhua yang melibatkan PMI. Semestinya mereka para pahlawan devisa negara berada di luar negeri untuk mendapat rezeki, justru berselisih sampai mengakibatkan satu PMI Trenggalek meregang nyawa.

“Ya kami sangat prihatin ya atas kejadian itu, padahal niat di sana itu bekerja,” tuturnya.

Doding berharap agar kejadian tidak sampai terulang lagi. Jika menjadi PMI, tuturnya, tidak perlu neko-neko ikut tawuran, dan itu tidak berguna.

“Yang berguna itu di sana bekerja dapat duit pulang untuk keluarga, bisa buka usaha, bermasyarakat, dan bisa sukses,” ungkapnya.

Lain hal, menyinggung intervensi kebijakan agar kerusuhan tidak terulang, Doding mengaku, belum ada kebijakan yang mengarah ke situ, karena sesama perguruan silat sebetulnya tidak ada masalah.

“Belum, jadi saya rasa di daerah Trenggalek tidak ada masalah apa-apa antar perguruan,” jelasnya.

Di sisi lain, pihaknya berharap insiden kerusuhan di Taiwan tak sampai mengarah pemberian catatan hitam bagi WNI.

“Ya mudah-mudahan tidak lah, saya rasa pemerintah Taiwan sendiri paham, memang itu PMI nakal, mudah-mudahan tidak mengarah pada hal-hal yang lain,” tandasnya. (Adv: DPRD Trenggalek)

Exit mobile version