Harga bawang merah di Pasar Basah Trenggalek anjlok sejak satu bulan terakhir. Saat ini, harga bawang merah turun bisa mencapai Rp 17 ribu per kilo, Rabu (27/09/2023).
Harga itu lebih anjlok seribu sejak satu minggu yang lalu. Bahkan di bulan Agustus lalu, harga bawang merah masih berada di harga Rp. 20 ribu – 22 ribu per kilo.
Mugiono (44), salah seorang pedagang Pasar Basah Trenggalek, mengungkapkan persoalan turunnya harga bawang. Ia mengaku harga sudah turun sejak satu bulan yang lalu.
“Kalau bawang merah itu sekarang harganya 17 ribu. Turun seribu sudah seminggu. Pernah sampai 20 ribu. Mungkin satu bulan lalu,” ucap Mugiono.
Mugiono mengatakan, alasan dari turunnya harga bawang merah dikarenakan sedang musim panen raya. Di musim panen raya, banyak pedagang keliling musiman di desa-desa yang menjual dengan harga lebih murah.
“Kalo panen raya kan memang banyak penjual yang musiman. Di kampung-kampung itu banyak yang keliling. Dan keliling itu bisa sampai Rp 15 ribu kok. Tapi kualitas barangnya lain.” ujarnya.
Mugiono mengatakan adanya pedagang musiman menyebabkan pembeli agak berkurang. Panen melimpah yang tak sebanding dengan banyaknya pembeli menyebabkan para pedagang berani menurunkan harga.
“Ya berdampak. Karena banyak yang jual bawang merah. Jadi pembeli agak kurang. Ya karena masa panen mungkin terlalu banyak stok. Panennya banyak, harganya turun. Soalnya kalo pas langka juga mahal,” jelas Mugiono
Mugiono berharap agar harga bisa segera stabil seperti semula. Sehingga, patokan harga itu bisa menguntungkan para petani.
“Stabil lah. Biar sama-sama enak sama petaninya. Kalau terlalu murah ya kasian petaninya,” tandasnya.
Di sisi lain, murahnya harga bawang merah menjadi keuntungan bagi pembeli. Sumarmi (50), seorang pembeli bawang merah mengaku sudah mendapat harga di kisaran Rp 18 ribu – 17 ribu sejak sepekan yang lalu.
“Dapat harga Rp 17 ribu – Rp 18 ribu. Sudah semingguan paling dapat harga segitu. Lagi murah,” ujarnya.