Mengabdi di Desa Trenggalek, Mahasiswa UMM Edukasi Kerajinan Berbahan Sampah

mahasiswa UMM mengabdi di Trenggalek 2023

Potret mahasiswa UMM ajari anak SD di Trenggalek ubah limbah jadi kerajinan/Foto: Putri for Kabar Trenggalek

Persoalan sampak plastik di Indonesia masih jadi momok. Sebab, tahun 2022 jumlah sampah plastik di Indonesia mencapai 12,5 juta ton. Sehingga perlu adanya edukasi pada masyarakat sejak usia belia dalam pengelolaan limbah plastik itu.

Salah satunya yang dilakukan lima mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) saat sambang Trenggalek. Mahasiswa UMM mengajari anak Sekolah Dasar (SD) Negeri 2 Gemaharjo, Kecamatan Watulimo, Trenggalek.

“Sampah plastik juga memiliki dampak negatif terhadap lingkungan dan Kesehatan manusia. Oleh sebab itu kami memilih progam kerja dengan tema Pemanfaatan Barang Bekas,” ujar Alysia Aristawati Siswoyo Putri, Koordinator Kelompok 180 gelombang 6 Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) UMM.

Putri memaparkan, kegiatan itu dilaksanakan selama satu bulan. Yang dimulai pada kamis (27/07/2023) hingga senin (28/08/2023). Selama satu bulan itu, Putri dan rekan mahasiswanya mengajak anak SD di Trenggalek untuk mencintai lingkungan dan mengelola limbah plastik lewat tiga progam kerja.

“[Pertama] melakukan edukasi terkait jenis-jenis sampah, bahaya sampah, dan cara pemanfaatan sampah sesuai jenisnya kepada peserta didik SDN 2 Gemaharjo,” ucap Putri.

Kebersamaan mahasiswa UMM dan pelajar SD 2 Gemaharjo Watulimo Trenggalek/Foto: Putri for Kabar Trenggalek

Lanjutnya, mereka bersama para wali murid, wali kelas, dan para siswa mengumpulkan limbah-limbah plastik. Seperti botol plastik bekas, gelas plastik bekas, dan galon bekas.

“Setelah bahan bekas terkumpul peserta didik yang dipandu oleh mahasiswa mulai memanfaatkan barang bekas tersebut dengan membuat gantungan jendela dengan menggunakan gelas bekas dan membuat pot bunga dari botol atau galon bekas,” terang mahasiswa prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) itu.

Putri menjelaskan, semua karya peserta didik yang sudah jadi dipajang di ruang kelas. Seperti digantung di jendela dan menanam bunga pada pot dari barang bekas.

Putri juga memaparkan bahwa progam kerja mereka telah berhasil. Ia menjelaskan peserta didik SDN 2 Gemaharjo memiliki pemahaman akan bahaya sampah, lebih kreatif dalam pemanfaatan sampah, dan sadar akan menjaga lingkungan.

“Dari program ini bukan hanya membentuk kesadaran, tetapi juga semangat untuk bertindak nyata demi lingkungan yang lebih baik,” tandas Putri.

Exit mobile version