Berita Foto: Jaga Ekosistem Laut, Gubernur Jawa Timur Tanam Mangrove di Trenggalek

gubernur Jawa Timur Tanam Mangrove di Trenggalek

Foto Khofifah saat menanam mangrove di Trenggalek, nampak senyum dari wajahnya/Foto: Kabar Trenggalek

Kelestarian ekosistem mangrove di Trenggalek menjadi perhatian pemerintah. Pada tahun 2023, Trenggalek jadi tuan rumah Festival Mangrove Jawa Timur ke-4, yang dilaksanakan di Hutan Mangrove Pantai Cengkrong Trenggalek.

Kegiatan tersebut turut dihadiri Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, didampingi Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin (Mas Ipin). Khofifah bersama Mas Ipin menanam mangrove di Trenggalek demi jaga ekosistem laut.

Khofifah setelah melepaskan udang dan ikan/Foto: Kabar Trenggalek

Berdasarkan pantauan Kabar Trenggalek, selepas turun dari mobil dinasnya, Khofifah bergegas menuju tempat pelepasliaran ikan dan udang.

Khofifah dan Mas Ipin naik perahu gethek/Foto: Kabar Trenggalek

Kemudian, Khofifah bergegas naiki perahu gethek milik nelayan. Saat menyusuri sungai di hutan Mangrove, Khofifah nampak begitu menikmati pemandangan alam yang disuguhkan. Sesekali, dirinya memberikan senyum saat berbincang dengan Mas Ipin di atas perahu.

Orang nomor satu di Jawa Timur sedang membuka kelapa muda/Foto: Kabar Trenggalek

Selesai menyusuri sungai, Khofifah menikmati air kelapa muda yang disediakan di tengah hutan mangrove. Dengan duduk di sebuah bangku gazebo sederhana, Khofifah menikmati suguhan air kelapa yang segar.

Khofifah dan Mas Ipin persiapan melepaskan burung/Foto: Beni Kusuma (Kabar Trenggalek)

Selesai menikmati air kelapa muda, Khofifah dan Mas Ipin melepasliarkan burung perkutut dan pleci. Lokasinya masih berada di tengah hutan mangrove.

Senyum Gubernur Jawa Timur saat melepaskan burung dari sangkarnya/Foto: Kabar Trenggalek

Di sana, Khofifah kebagian melepaskan burung pleci. Sementara Mas Ipin melepaskan burung perkutut. Nampak wajah senyum ketika melepaskan burung-burung dari kandangnya.

Khofifah tanam mangrove di Trenggalek/Foto: Kabar Trenggalek

Kegiatan terkahir adalah penanaman pohon bakau bersama masyarakat, mahasiswa, dan para pelajar. Meski cuaca mulai terik, Khofifah tetap bersemangat mengikuti kegiatan.

Antusiasme Khofifah dalam mengikuti kegiatan Festival Hutan Mangrove ini bukan tanpa alasan. Saat ditemui awak media, ia berujar bahwa hutan mangrove di Trenggalek punya potensi ekonomi bagi masyarakat.

“Hari ini adalah Festival Mangrove Jawa Timur ke-4, maka selain menanam, kami juga tebar benih ikan, melepasliarkan burung. Kemudian ada display produk-produk hilirisasi dari ekosistem mangrove yang sudah terbangun,” ujar mantan Mentri Sosial (Mensos) tersebut.

Khofifah ditemani Mas Ipin bertemu awak media/Foto: Kabar Trenggalek

Khofifah mengungkapkan, ekosistem mangrove ini bisa menjadi wisata edukasi. Ada harapan besar dengan dibangunnya ekologi dan wisata edukasi bisa menjadi kontribusi Jawa Timur untuk oksigen Indonesia dan dunia.

Menurut keterangan Khofifah, berbagai penelitian ilmiah menunjukkan mangrove mampu menyerap karbon lima kali lebih besar daripada tanaman di yang ada di daratan. Dirinya sering mengajak masyarakat untuk menanam mangrove sebagai bentuk sedekah oksigen.

”Ketika [mangrove] memiliki efektivitas yang tinggi, itu adalah bagian yang dibutuhkan dunia. Ekologi dibangun semaksimal mungkin dari kontribusi yang melibatkan seluruh elemen masyarakat,” tandas Khofifah.

Khofifah ditemani Mas Ipin menyusuri hutan mangrove di Pantai Cengkrong Trenggalek/Foto: Kabar Trenggalek

Mas Ipin menambahkan, kunjungan Khofifah ke Trenggalek selalu berkaitan dengan lingkungan hidup. Sebelumnya, Khofifah melakukan penanaman pohon saat Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) di Desa Sukorejo, Kecamatan Gandusari, Trenggalek, Sabtu (10/12/2022).

“Di Festival Mangrove Jawa Timur ke-4 ini, Ibu Khofifah menekankan bahwa ekosistem mangrove menjadi salah satu ekosistem penting, bukan hanya dari sisi ekologi, tapi juga sisi ekonomi,” jelas Mas Ipin kepada awak media.

Menurut Mas Ipin, di kawasan Hutan Mangrove Cengkrong memiliki potensi ekonomi tanpa harus melakukan upaya ekstraksi. Sehingga, potensi ekonomi dari mangrove bisa dijalankan oleh masyarakat.

“Beliau tadi juga merasakan bagaimana rasanya di dermaga, keindahan jembatan JLS [Jalur Lintas Selatan] juga,” tandas Mas Ipin.

Exit mobile version