Pelosok Desa: Getolnya Bunda Novita Ajak UMKM Trenggalek Naik Kelas

pelosok desa getolnya bunda novita ajak umkm trenggalek naik

Bunda Novita Hardini Mochamad, Ketua Tim Penggerak PKK Trenggalek/Foto: Kominfo for Kabar Trenggalek

Jalan berliku menyusuri Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek. Tepatnya di Desa Masaran, 4 jam sebelum buka puasa, Senin (27/03/2023). Gerimis mengundang, gerombolan masyarakat antusias memanfaatkan pelayanan.

Makarya Ning Desa, Desa Hebat (Mening Deh) jadi Inovasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.

Banyak pelayanan dan informasi yang bisa masyarakat dapati. Salah satunya ‘Sosialisasi Strategi Publikasi Produk UMKM Desa’. Puluhan masyarakat antusias dalam ajang sosialisasi itu.

Tampak Novita Hardini Mochamad, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Trenggalek, hadir ditengah pelaku Usaha Mikro Menengah Kecil (UMKM) Desa Masaran.

Istri orang nomor satu di Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, itu memberikan motivasi kepada pelaku UMKM. Salah satunya bagaimana UMKM di Desa Masaran bisa naik kelas.

“Pertama untuk UMKM naik kelas salah satunya harus legal, sertifikasi diurus kemudian ada Surat Keterangan Usaha [SKU] dan Nomor Induk Berusaha [NIB],” terang Novita Hardini.

Keuntungan dari memiliki legalitas itu di antaranya untuk mencari tambahan modal di bank lebih mudah. Dan tentunya akan membuka ruang kerjasama antara UMKM dengan pihak terkait lebih luas.

“Kemudian, produk yang dijual produk disukai masyarakat atau tidak, syarat untuk membuka usaha pertama menjual produk yang diinginkan masyarakat,” kata Novita.

Seperti memetakan potensi desa di Desa Masaran, yang bisa dijual dari olahan lokal kemudian jadi inovasi produk UMKM, apa saja? Kemudian, jika pelaku UMKM sudah jual satu produk, jangan ikut jual produk yang sama.

“Kemudian cara memasarkan dengan menggunakan media sosial. Kalau saat ini belum punya medsos tapi punya anak atau cucu itu menjadi aset utama,” papar Novita.

Tambah Novita, ketika punya anak dan cucu bisa menjadi operator media sosial untuk lapak jual beli. Sebab, saat ini jualan tidak hanya ngomong dengan orang terdekat. Namun, menggunakan teknologi.

Novita memiliki cerita, ada perempuan Trenggalek yang memiliki usaha anggrek dengan penghasilan Rp 9 juta. Penghasilan itu ia dapatkan hanya dengan jualan melalui media sosial.

“Ibu-ibu tidak harus keliling kehujanan dan kepanasan. Namun, bisa jualan dari rumah tapi menguasai pasar luas. Kemudian yang sudah memiliki medsos ayo manfaatkan untuk peluang usaha jangan foto selfie saja,” ujar Novita.

Exit mobile version