Pasar Sepi Warga Trenggalek Wadul Bupati, Mas Ipin Beri Janji Wangi?

pasar sepi warga trenggalek wadul bupati mas ipin beri janji

Tinjau tanah kosong kas desa/Foto: Dokumen Protokol dan Pimpinan Trenggalek

Fenomena pasar tradisional sepi di Kecamatan Durenan dikeluhkan salah satu pedagang. Keluhan tersebut disampaikan saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Trenggalek 2023.

Duduk perkaranya, pedagang mengeluhkan saat pasar tradisional dan pasar hewan di Durenan terpisah menjadikan pengunjung menyusut. Padahal, pasar merupakan sumber penghasilan warga.

Mochamad Nur Arifin (Mas Ipin), Bupati Trenggalek, terjun langsung dengan membawa janji wangi. Dirinya melihat potensi lahan milik desa bisa menjadi alternatif pasar hewan, namun itu semua perlu adanya persetujuan pihak desa.

Mulanya, pemisahan pasar tradisional dan pasar hewan pada tahun 2007. Pada saat itu ada kebijakan pasar tradisional yang sehat dan bersih, yang notabene kedua pasar itu tidak bisa digabung.

“Tadi [Selasa, 14/03/2023] ada masukan dari peserta musrenbang di Durenan. Setelah dipisahkan menjadi pasar sehat, tidak bercampur antara pasar hewan dengan kebutuhan pokok ternyata sepi,” kata Mas Ipin.

Detailnya, dulu ada sekitar 290-an orang yang berdagang. Sekarang, setiap harinya hanya sekitar 20 orang yang berdagang.

“Rencana kita tidak mencampur tetapi di sini ada tanah kosong karena aset desa coba didiskusikan. Bukan dicampur tapi didekatkan [antara pasar hewan dan tradisional],” terang Mas Ipin.

Mas Ipin menambahkan, akses masuk utama pasar tetap difungsikan. Sehingga, harapannya nanti pasar hewan dan pasar desa bisa sama-sama ramai.

“Ini kemungkinan langkah yang kita ambil. Saat ini masih kita coba untuk didiskusikan. Apakah desa mengijinkan, selain itu pedagang juga perlu diajak ngobrol. Kira-kira pedagang kalau pindah di sini, pedagangnya mau apa tidak. Ini kita bicarakan bersama,” ujarnya.

Exit mobile version