• Panggul
  • Munjungan
  • Pule
  • Dongko
  • Tugu
  • Karangan
  • Kampak
  • Watulimo
  • Bendungan
  • Gandusari
  • Pogalan
  • Durenan
  • Suruh
Sabtu, 3 Juni, 2023
Kabar Trenggalek
Tidak ada hasil..
Lihat seluruh hasil
  • News
    • Politik
    • Ekonomi
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Nasional
    • Lingkungan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Peristiwa
    • Sosial
    • Teknologi
    • Wisata
  • Gaya Hidup
    • Hiburan
  • Mata Rakyat
  • Feature
  • Opini
  • Trenggalekpedia
  • Pemilu 2024Hot
Kabar Trenggalek
  • News
    • Politik
    • Ekonomi
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Nasional
    • Lingkungan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Peristiwa
    • Sosial
    • Teknologi
    • Wisata
  • Gaya Hidup
    • Hiburan
  • Mata Rakyat
  • Feature
  • Opini
  • Trenggalekpedia
  • Pemilu 2024Hot
Tidak ada hasil..
Lihat seluruh hasil
Kabar Trenggalek
Tidak ada hasil..
Lihat seluruh hasil
Beranda News Nasional

Rekam Kisah Ludruk, Film Garapan Pemuda Trenggalek Masuk Nominasi Penghargaan Nasional

Film dokumenter karya Krida Film, rumah produksi film asal Trenggalek

Wahyu AO Wahyu AO
20:22 13 Apr 2023
Kirun, Tokoh Maestro Ludruk, saat proses pembuatan film "Ludruk Dahulu, Kini, dan Nanti"/Foto: Krida Film

Kirun, Tokoh Maestro Ludruk, saat proses pembuatan film "Ludruk Dahulu, Kini, dan Nanti"/Foto: Krida Film

Film garapan pemuda Trenggalek masuk nominasi penghargaan nasional. Ia adalah Yanu Andi Prasetyo, lelaki asal Kecamatan Gandusari, Trenggalek. Yanu bersama teman-temannya memproduksi film dokumenter berjudul “Ludruk Dahulu, Kini, dan Nanti”.

Film tentang Ludruk di Jawa Timur itu dilombakan dalam Piala Maya, sebuah penghargaan film tingkat nasional di Indonesia. Film “Ludruk Dahulu, Kini, dan Nanti,” masuk nominasi kategori Film Dokumenter Pendek Terpilih.

Adv Salon Azr Adv Salon Azr
IKLAN

Dalam produksi film itu, Yanu menjadi produser. Sedangkan sutradaranya adalah Reni Apriliana, perempuan asal Surabaya. Mereka tergabung dalam Krida Film, rumah produksi film asal Trenggalek. Yanu mengaku senang dan terharu atas prestasi yang diraih bersama teman-temannya.

“Perasaan yang pastinya senang dan terharu. Cerita-cerita lokalitas dan personal memiliki ruang untuk diapresiasi. Apalagi Piala Maya ini merupakan salah satu festival film yang sudah lama dan prestise, apalagi kami hitunganya filmmaker dari daerah,” ujar Yanu kepada Kabar Trenggalek.

Sinopsis Film

rekam kisah ludruk film garapan pemuda trenggalek masuk4
Eka Sanjaya, Ketua Ludruk Suromenggolo, saat proses pembuatan film “Ludruk Dahulu, Kini, dan Nanti”/Foto: Krida Film 

Yanu mengatakan, sinopsis film “Ludruk Dahulu, Kini, dan Nanti,” menceritakan tentang keberadaan Ludruk Tobong kian tergerus oleh zaman. Ludruk Tobong adalah kerja seni pertunjukan mandiri dengan penghasilan yang didapatkan dari penjualan tiket.

RekomendasiUntukmu

Lima Anak SMP di Trenggalek Lolos OSN, Bakal Lanjut ke Provinsi

Jadwal Bioskop Trenggalek Hari Ini, Ada Spider-Man: Across the Spider-Verse

Saat ini, para seniwati Ludruk Tobong berjuang keras untuk mempertahankan kesenian yang menghidupinya sejak dahulu. Eka Sanjaya, pemimpin Ludruk Suromenggolo, Kabupaten Ponorogo, berupaya manghalau stigma negatif dari transpuan melalui media kebudayaan.

“Kini Eka Sanjaya terus berupaya memperbaiki kualitas pementasan Ludruk sehingga anggota ludruknya sejahtera dan memiliki kegiatan yang positif. Pelaku seni Ludruk lainnya, seperti Kirun, Yesi, Risda, Dirman turut mengejawantahkan bagaimana Kesenian Ludruk Dahulu, Kini, dan Sekarang,” terang Yanu.

Latar Belakang Film

rekam kisah ludruk film garapan pemuda trenggalek masuk3
Yanu Andi Prasetyo merekam kegiatan untuk film Ludruk Dahulu, Kini, dan Nanti/Foto: Krida Film 

Yanu dan teman-temannya memulai mengenal tema Ludruk sejak tahun 2019. Berawal dari rasa penasaran ketika mereka melewati jalan alternatif ke Solo, ada sebuah pertunjukan yang setiap malamnya pentas di daerah perbatasan Ponorogo-Magetan.

“Pada tahun 2022 kemarin, kami dapat pendanaan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan melalui program dana indonesiana. Saya bersama Reni sebagai sutradara dan Bibit sebagai line produser akhirnya menggodok tema ini lebih serius,” katanya.

Menurut Yanu, Ludruk merupakan salah satu kesenian yang dulunya dipakai sebagai sebuah “alat untuk berjuang”. Hingga kini, kesenian ini masih terus dilestarikan sebagai hiburan rakyat meskipun kian beragam gempuran modernisasi. Namun, beberapa kelompok ludruk masih bertahan meski terpingirkan dari area perkotaan.

Selain itu, konsep menjadi travesti (lakon perempuan diperankan oleh laki-laki) di atas panggung Ludruk, menjadi sebuah kesempatan yang sangat relevan bagi para transpuan dalam mengekspresikan dirinya.

“Mereka yang selama ini terpinggirkan dan tidak dianggap di masyarakat seakan memiliki ruang untuk berkarya dengan melestarikan kesenian. Namun tantangan yang mereka hadapi adalah bagaimana membuat kesenian ludruk ini bisa eksis di tengah masyarakat yang menggandrungi budaya modern,” ucap Yanu.

Yanu memandang, panggung-panggung seni pertunjukan tradisional Ludruk, khususnya Ludruk Tobong, kini menjadi semakin sepi ditinggal penonton. Hal ini berimbas pada keberlangsungan kelompok-kelompok ludruk yang satu persatu tumbang karena kehilangan minat penontonnya.

“Di tengah banyaknya yang hilang, hanya ada segelintir kelompok yang masih bertahan. Film dokumenter ini berusaha menceritakan sejarah Ludruk, masa kejayaan, konflik yang dihadapi, serta bagaimana peran mereka di mata masyarakat dan kesenian masa depan,” terangnya.

Pesan kepada Masyarakat

rekam kisah ludruk film garapan pemuda trenggalek masuk2
Pertunjukan Ludruk Tobong oleh kelompok Ludruk Suromenggolo, Ponorogo/Foto: Krida Film 

Reni Apriliana, sutradara film “Ludruk Dahulu, Kini, dan Nanti” menilai, banyak kesenian yang lahir dan berkembang di masyarakat, namun berakhir karena dinilai tidak relevan lagi oleh perkembangan zaman. Ludruk Tobong menjadi salah satunya. Semangat melestarikan budaya dipikul oleh transpuan yang memiliki jiwa seni.

“Saya melihat bagiamana mereka [seniwati ludruk] berupaya mempertahankan kesenian yang selama ini menghidupinya. Meski digempur oleh zaman, mereka tidak berhenti berinovasi agar Ludruk tetap digemari,” ujar Reni

Sebagai pembuat film yang lahir dan dibesarkan di wilayah Jawa Timur, Reni merasa dekat dengan kidungan-kidungan Ludruk dan lawakan-lawakan dengan cirinya yang khas.

“Oleh karena itu, film dokumenter ini penting untuk merekam dan mengabadikan keberadaan, bahwa mereka [seniwati ludruk] ada dan tetap ada meski zaman sudah berbeda,” pesan Reni.

Ada beberapa pemeran dalam film “Ludruk Dahulu, Kini, dan Nanti”. Eka Sanjaya sebagai Ketua Ludruk Suromenggolo, Abah Kirun sebagai Tokoh Maestro Ludruk, serta Yesi sebagai Seniwati Ludruk. Kemudian, Luluk sebagai Seniwati Ludruk dan Dirman sebagai Tokoh Kesenian Ponorogo.

Selain “Ludruk Dahulu, Kini, dan Nanti”, ada empat film dokumenter lain yang masuk nominasi penghargaan Piala Maya tingkat nasional. Ada film Bebenjangan oleh Belva Atsil Rismayandi, Kemarin Semua Baik-Baik Saja (A Letter To The Future) oleh Kurnia Yudha F, Memutar Limbah Peradaban oleh Andi Hutagalung, dan Romansa Di Balik Pagar Akal oleh Rifqi Asha.

Lima film itu berhasil masuk nominasi penghargaan Piala Maya setelah bersaing dengan ratusan peserta lain dari seluruh Indonesia. Total, ada sejumlah 244 peserta yang ikut dalam lomba penghargaan film Piala Maya. Berikutnya, akan ada pengumuman pemenang terpilih dari Piala Maya.

Tak lupa, Yanu membagikan kata-kata inspirasi dan motivasi kepada pemuda Trenggalek lain yang ingin berprestasi di bidang film.

“Jangan takut untuk berkarya, mulai dari hal hal terdekat, berkarya dengan jujur dan saya percaya bahwa setiap karya memiliki penonton atau penikmat sendiri,” tandas Yanu.

Poster Film:

rekam kisah ludruk film garapan pemuda trenggalek masuk5
Poster film Ludruk Dahulu, Kini, dan Nanti/Foto: Krida Film 
Tags: FilmGandusariKesenianLombaPemuda TrenggalekPonorogoPrestasiSeni
dibagikan22SendTweet13dibagikanPin5

Berita Terkait

Gedung DPR RI/Foto: Istimewa

Sejarah Terbentuknya DPR RI Lengkap, Bermula dari Sidang Komite Nasional Indonesia Pusat

15:00 2 Jun 2023
Ilustrasi seorang umat Buddha sedang bersemedi di Hari Raya Waisak/Foto: Canva

50 Ucapan Selamat Hari Raya Waisak 2023 Penuh Makna dan Kedamaian

12:00 1 Jun 2023
Ilustrasi ucapan selamat Hari Lahir Pancasila 2023/Foto: Canva

30 Ucapan Selamat Hari Lahir Pancasila 2023 Penuh Semangat Kebangsaan

10:00 1 Jun 2023
gambar ucapan selamat hari lahir pancasila

Gambar Ucapan Selamat Hari Lahir Pancasila 2023, Cocok Dijadikan Story IG dan WA

8:00 1 Jun 2023
Sri Mulyani, Menteri Keuangan/Foto: Kemenkeu

Gaji PNS Tahun 2024 Bakal Naik, Ini Kata Sri Mulyani Menteri Keuangan

8:00 31 Mei 2023
Daftar tanggal merah bulan juni 2023/Foto: Canva

Daftar Tanggal Merah Juni 2023, Cek di Sini Kapan Liburnya

15:00 30 Mei 2023
Tinggalkan Komentar

Berita Populer

Harga Penginapan Pantai Midodaren Tulungagung: Manjakan Mata di Tepi Pantai

Beni Kusuma
10:54 2 Jun 2023
Keindahan Pantai Midodaren Tulungagung/Foto: Mampiro Tulungagung (Instagram)
Jawa Timur

Di balik hingar-bingar Kabupaten Tulungagung yang terkenal kota industri dan perdagangan, di baliknya menyimpan keindahan surga tersembunyi. Yakni Pantai Midodaren...

Baca selanjutnya

Berita Baru

Suasana upacara adat Labuh Laut Larung Sembonyo 2023/Foto: Raden Zamz (Kabar Trenggalek)

Labuh Laut Larung Sembonyo 2023: Semarak Festival Pantai Prigi Trenggalek

13:57 3 Jun 2023
Indahnya pemandangan di Pantai Cemara Puger Jember Jawa Timur dikala senja/Foto: Luki Zidarsen (Instagram)

Keseruan Wisata Pantai Cemara Puger Jember, Naik Kuda dan Berkeliling dengan Perahu

9:00 3 Jun 2023
Upacara adat tradisi Sinongkelan di Desa Prambon, Trenggalek/Foto: Raden Zamz (Kabar Trenggalek)

Menolak Punah Tradisi Sinongkelan, Tetap Lestari di Bumi Prambon Trenggalek

8:00 3 Jun 2023
Kabar Trenggalek

© 2023 Kabartrenggalek.com

Menu Penting

  • Redaksi Kabar Trenggalek
  • Tentang
  • Privacy Policy
  • Ketentuan Layanan
  • Hak Jawab
  • Media Siber
  • Kontak

Ikuti Kami

  • News
    • Politik
    • Ekonomi
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Nasional
    • Lingkungan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Peristiwa
    • Sosial
    • Teknologi
    • Wisata
  • Gaya Hidup
    • Hiburan
  • Mata Rakyat
  • Feature
  • Opini
  • Trenggalekpedia
  • Pemilu 2024

© 2023 Kabartrenggalek.com