Pada awal februari nanti akan ada komet di langit Trenggalek dan beberapa wilayah Indonesia, yang bisa dilihat dengan mata telanjang. Informasi tersebut disampaikan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Rabu (11/01/2022).
Komet itu bernama C/2022 E3 (ZTF). Yang merupakan singkatan dari Zwicky Transient Facility. ZTF sendiri merupakan nama fasilitas pengamatan astronomis medan pandang yang lebar, menggunakan kamera yang terhubung teleskop Samuel Oschin di Observatorium Palomar, California, Amerika Serikat.
BRIN mengatakan, bahwa komet tersebut pertama kali di amati pada 10 Juli 2021. Di mana, komet ini hanya melintas sekali seumur hidup. Karena orbitnya berbentuk hiperbola.
“Orbit hiperbola adalah orbit yang mempunyai nilai kelonjongan atau eksentrisitas lebih besar dari satu, sehingga membentuk kurva terbuka di kedua titik fokusnya,” ungkap BRIN melalui siaran pers.
Disinyalir, di Kabupaten Trenggalek bisa melihat secara langsung tanpa bantuan optik. Karena di Trenggalek, terutama di daerah pedesaan dan pedalaman belum ada polusi cahaya yang menghalau pandangan.
“Kecerlangan komet ini saat melintas dekat Bumi mencapai +4,94. Sehingga, komet ini memungkinkan dapat diamati menggunakan mata kepala untuk wilayah berpolusi cahaya sangat rendah (daerah pedalaman) hingga ringan (daerah pedesaan),” lanjut BRIN.
Sayangnya, lanjut BRIN, untuk yang berada di kawasan pinggiran perkotaan (sub-urban) yang terdapat polusi cahaya sedang, dan kawasan perkotaan dengan polusi cahaya tinggi (urban) kesulitan melihat komet ini nanti.
Diperkirakan komet ini akan melintas di langit Indonesia pada 2 Februari 2022. Komet dapat diamati pada pukul 00.32 WIB, 01.32 WITA, dan 02.32 WIT. Sementara untuk jaraknya, komet ini dari bumi sekitar 42.472.000 KM.
“Saat melintas dekat Bumi, komet ini sudah dapat disaksikan di seluruh Indonesia sejak tanggal 1 Februari pukul 18.30 hingga 2 Februari pukul 02.30 waktu setempat (sesuai zona waktu masing-masing) dari arah Utara dekat konstelasi Camelopardalis,” lanjut BRIN.
Di arah Utara, komet ini terlihat pada ketinggian 7,4 derajat untuk DKI Jakarta dan sekitarnya. Sementara, untuk wilayah Indonesia Timur, komet akan terbenam saat mencapai titik terdekat dengan Bumi.
Melihat Komet di Trenggalek
Untuk dapat melihat komet ini, masyarakat Trenggalek sangat beruntung. Karena Trenggalek secara topografi wilayah didominasi pegunungan. Sehingga mudah mencari tempat yang tinggi.
Selain itu, terutama di kawasan pedesaan Trenggalek masih relatif minim polusi cahaya. Sehingga banyak faktor yang mendukung untuk bisa melihat komet ini.
Bagi warga Trenggalek, cukup pergi ke tempat yang cukup tinggi untuk menghindari polusi cahaya. Kemudian tempatnya sedikit luas, seperti lapangan.
Berhubung melintasnya komet ini termasuk momen langka. Maka sayang jika tidak diabadikan lewat kamera. Bisa menggunakan kamera Mirorless, dan DSLR.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, busa menggunakan kamera CCD yang terpasang dengan teleskop dan terhubung dengan laptop/komputer.
Yang tak kalah penting, semoga cuaca di Trenggalek saat komet melintas cukup cerah. Sehingga langit bisa terlihat dengan jelas.