Selain itu, ular berbisa menimbulkan gejala khusus pada beberapa organ:
Hematotoksik (darah)
Perdarahan pada paru-paru, jantung, otak, gusi, saluran cerna, urin darah, serta gangguan pembekuan darah.
Neurotoksik (saraf)
Penderita merasakan kelemahan otot-otot tubuh, kaku, kejang. Jika menyerang saraf pernapasan, ini bisa membuat penderita sulit bernapas dan bisa menyebabkan kematian.
Kardiotoksik
Gejala yang terjadi berupa penurunan tekanan darah, syok, dan henti jantung.
Sindrom kompartemen
Menyebabkan peningkatan tekanan pada sekelompok otot yang disebabkan oleh pembengkakan. Akibatnya, pembuluh darah dan saraf bisa terjepit, dan otot yang bertahan lama bisa kekurangan oksigen dan bisa mengharuskan dokter untuk melakukan operasi.
Hal yang Harus Dilakukan Jika Digigit Ular
Jika digigit ular, umumnya penderita akan mengalami shock, muntah, dan sakit kepala setelah digigit ular. Namun, itu tergantung pada jenis racun dan reaksinya. Periksa area yang digigit untuk nekrosis lokal, perdarahan, atau pembesaran kelenjar getah bening lokal yang lunak.
Jika kamu digigit ular, kamu bisa melakukan tips pertolongan pertama gigitan ular berikut ini untuk mengurangi atau mencegah penyebaran racunnya:
Segera panggil ambulans jika penderita digigit ular berbisa yang membuat penderita sulit bernapas dan hilang kesadaran
Tetap tenang dan minimalkan gerakan. Hal ini berfungsi untuk mengurangi penyebaran racun dalam tubuh. Lebih baik jika kamu melepas cincin, jam tangan, atau perhiasan dari anggota tubuh yang digigit.
Coba ingat-ingat ciri-ciri ular tersebut. Ini berfungsi untuk dokter untuk mengidentifikasi racun dari ular. Dokter akan memberikan pengobatan yang sesuai jika dokter memungkinkan untuk mengidentifikasi jenis ular apa yang menggigit penderita.
Bersihkan area gigitan. Lebih baik menutupi gigitan dengan kain kering yang bersih. Ini bisa menjadi salah satu cara pencegahan gigitan ular pertolongan pertama.
Pertahankan area gigitan di bawah jantung. Ini berfungsi untuk memperlambat penyebaran racun melalui aliran darah.