Kabar Trenggalek – Tak hanya Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, saja yang memamerkan bola produksi Jawa Timur yang dibawa ke Piala Dunia Qatar 2022.
Gelaran Piala Dunia Qatar 2022 resmi dimulai pada 20 November lalu. Ajang turnamen sepak bola yang diadakan empat tahun sekali itu tahun ini mengambil tempat di Qatar.
Walau tak ikut tampil, namun Indonesia tetap menunjukkan kontribusinya di Piala Dunia 2022. Siapa sangka bahwa bola resmi yang digunakan untuk turnamen tersebut merupakan buatan Indonesia?
Baca: Khofifah Pamer ‘Al Rihla’ Bola Piala Dunia Qatar 2022 Produk Madiun di Instagram
Bola yang memiliki nama Al Rihla itu diproduksi di Kabupaten Madiun, Jawa Timur oleh PT Global Way Indonesia.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengunggah sebuah foto bersama Presiden Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) Gianni Infantino melalui media sosial pribadinya.
Keduanya tampak berfoto dengan latar Bamboo Dome, tempat makan siang pimpinan negara saat menghadiri KTT G20 di Bali beberapa waktu yang lalu.
Baca: Takjub, Bola Made in Madiun Dipakai Piala Dunia Qatar 2022
Erick Thohir dengan bangganya menunjukkan bola asal Madiun tersebut. Menurut Menteri BUMN itu, bola Al Rihla memiliki arti perjalanan.
Ia menyebutkan bahwa bola tersebut membawa kebanggaan tersendiri bagi Indonesia terutama warga Madiun.
“Teman-teman Madiun harus bangga. Bola yang saya pegang itu adalah “Al-Rihla” yang berarti “perjalanan”. Bola resmi yang digunakan selama Piala Dunia Qatar 2022, diproduksi di Madiun, Jawa Timur,” tulis Erick Thohir pada Rabu (23/11/2022).
Baca: Mengenal La’eeb, Maskot Piala Dunia 2022
Produksi bola Piala Dunia di Madiun bahkan telah mendunia dan diekspor ke negar-negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, hingga Jerman.
“Sudah 50 ribu bola piala dunia yang diekspor ke lima negara. Ini membuktikan produk lokal kita sudah bisa mencapai kualitas dunia,” imbuhnya.
Erick Thohir mengatakan bahwa dengan hal tersebut, kita harus bangga sebagai orang Indonesia.
“Bangga ya jadi orang Indonesia!,” tulisnya mengakhiri caption.
