• Panggul
  • Munjungan
  • Pule
  • Dongko
  • Tugu
  • Karangan
  • Kampak
  • Watulimo
  • Bendungan
  • Gandusari
  • Pogalan
  • Durenan
  • Suruh
Rabu, 22 Maret, 2023
Kabar Trenggalek
Tidak ada hasil..
Lihat seluruh hasil
  • News
    • Politik
    • Ekonomi
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Nasional
    • Lingkungan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Peristiwa
    • Sosial
    • Teknologi
    • Wisata
  • Gaya Hidup
    • Hiburan
  • Mata Rakyat
  • Feature
  • Opini
  • Trenggalekpedia
  • Kirim OpiniHot
Kabar Trenggalek
  • News
    • Politik
    • Ekonomi
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Nasional
    • Lingkungan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Peristiwa
    • Sosial
    • Teknologi
    • Wisata
  • Gaya Hidup
    • Hiburan
  • Mata Rakyat
  • Feature
  • Opini
  • Trenggalekpedia
  • Kirim OpiniHot
Tidak ada hasil..
Lihat seluruh hasil
Kabar Trenggalek
Tidak ada hasil..
Lihat seluruh hasil
  • Panggul
  • Munjungan
  • Pule
  • Dongko
  • Tugu
  • Karangan
  • Kampak
  • Watulimo
  • Bendungan
  • Gandusari
  • Pogalan
  • Durenan
  • Suruh
Beranda News Nasional

Sepenggal Cerita Rahma Hanifa, Mahasiswi Trenggalek Juara 1 Simulasi Mengajar Tingkat Nasional

Beni Kusuma Beni Kusuma
16:27 19 Okt 2022
Rahma Hanifa membaca puisi di praktek UAS STKIP Trenggalek
19
Dibagikan

Kabar Trenggalek – Kaum muda Trenggalek kembali mengukir prestasi di kancah nasional. Prestasi itu diukir oleh Rahma Hanifa, jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) STKIP PGRI Trenggalek. Ia berhasil mendapatkan juara 1 dalam lomba Simulasi mengajar  tingkat nasional. Rabu, (19/10/2022).

Lomba simulasi mengajar ini adalah kegiatan tahunan yang diselenggarakan Universias Pendidikan Indonesia (UPI). Seperti perlombaan tahun 2021 lalu, ada dua kategori yang diperlombakan. Yakni simulasi mengajar guru kelas dan simulasi mengajar guru mata pelajaran. Rahma Hanifah mengetahui informasi lomba Simulasi mengajar di UPI ini dari dosennya di Kampus.

“Untuk ikut perlombaan ini agak ribet awalnya. Saya harus pulang-pergi dari Pule – Trenggalek untuk konsultasi dengan bu Wiwik [dosen pendamping Rahma],” ujar Rahma saat ditemui Kabar Trenggalek di STKIP PGRI Trenggalek.

Rahma menjelaskan, pada tahap awal lomba, peserta diminta untuk membuat video mengajar dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Kemudian video dan RPP tersebut di kirim ke panitia penyelenggara untuk diseleksi oleh juri.

“Saya harus latihan simulasi mengajar di ruang micro teaching dengan didampingi Bu Wiwik [dosen pembimbing],” ungkap mahasiswi semester lima tersebut.

RekomendasiUntukmu

Kepengurusan Relawan TIK Trenggalek Terbentuk, Para Pemuda Siap Edukasi Masyarakat

Perawat Trenggalek Jadi Abdi Desa, Dua Belas Tahun Layani Masyarakat

Rahma melanjutkan, setelah semuanya dipersiapkan dengan matang dari RPP hingga segi materi yang akan di ajarkan. Baru dia mengambil video dengan dibantu teman-temannya.

“Tahun ini ada empat delegasi yang mengikuti lomba. Dan yang lolos ke tahap grand final itu saya sendiri,” ujar Rahma.

Rahma Hanifa mengajar di SMP Sore Pule Trenggalek
Rahma Hanifa mengajar di SMP Sore Pule, Trenggalek/Foto: Dokumen Rahma Hanifa

Kabar Juara 1 Lomba Nasional

Rahma Hanifah mengungkapkan dia tidak menyangka bisa lolos ke grand final dan berhasil mendapatkan juara.

“Waktu ada pemberitahuan lima besar setiap kategori itu, setiap finalis di undang untuk pergi ke UPI. Saat itu, saya masih mengikuti progam kampus mengajar. Dan untuk mempersiapkan pergi ke bandung hanya ada satu minggu,” ujar perempuan asal Desa Sambirejo, Kecamatan Trenggalek, itu.

Lalu setelah siap, Rahma didampingi Flora Puspita Ningsih, sekretaris Prodi PBSI, berangkat ke Kota Bandung pada tanggal 12 Oktober pukul 19:20 WIB, dengan naik kereta dari Tulungagung. Sementara untuk pelaksanaan grand finalnya berlangsung tanggal 14-15 Oktober 2022, sekaligus dengan pengumuman juara.

Rahma menceritakan, selama proses mempersiapkan perjalanan ke UPI Bandung, itu cukup melelahkan. Karena, ia harus pulang pergi dari Kecamatan Pule ke kampus STKIP PGRI Trenggalek. Selainitu, ia juga harus meminta izin untuk tidak mengajar ke sekolah tempatnya mengajar.

“Kalau lomba simulasi mengajar tahun sebelumnya saya tidak ikut. Saya hanya membantu teman saya sebagai murid. Karena simulasi mengajarnya butuh murid,” ucap Rahma.

Rahma mengaku senang bisa masuk grand final, karena selama ini dia tidak menyangka bisa lolos.

“Ini merupakan pengalaman pertama ke UPI, pengalaman pertama ke Bandung dan alhamdulilah dapat juara satu,” terangnya.

Raihan juara 1 ini sangat berkesan. Sebab, ia berhasil mendapat gelar juara, setelah bersaing dengan kampus-kampus besar di seluruh Indonesia.

“Panitianya baik-baik, teman-temannya masya Allah luar biasa hebat. Terus saya mendapatkan pengalaman di Bandung, entah dari kotanya atau UPI-nya,” ucap Rahma dengan mata berkaca-kaca.

Rahma amat senang karena bisa membanggakan orang tuanya dan kampusnya. Selain itu, ia dapat mengharumkan nama Trenggalek di kancah nasional. Apalagi, menurut pengalamannya di Bandung, finalis lainnya itu menanyakan Trenggalek itu di mana?

Dari keberhasilannya meraih juara 1 Lomba Simulasi Mengajar Tingkat Nasional di UPI Bandung, Rahma menyampaikan bahwa pengalamannya saat mengikuti progam Kampus Mengajar membantunya untuk menorehkan prestasi.

“Dalam progam kampus mengajar ini melatih public speaking dan pembawaan saya ketika mengajar dalam kelas. Karena kemarin grand finalnya kita menghadapi murid-murid yang tidak kita kenal,” ungkap Rahma.

Alhasil, Rahma mengaku tidak canggung lagi saat simulasi mengajar di UPI. Rahma Hanifah mengucapkan terima kasih atas dukungan dari seluruh dosen, baik dosen Prodi PBSI maupun dosen-dosen lain. Tak juga ia mengucapkan terima kasih kepada seluruh teman-temannya yang telah membantunya dan memberikan semangat.

Rahma Hanifa mendampingi pelajar SMP Sore Pule Trenggalek
Rahma Hanifa mendampingi pelajar SMP Sore Pule, Trenggalek/Foto: Rahma Hanifa

Sempat Kepikiran Tidak Kuliah

Sebelum masuk jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia di STKIP PGRI Trenggalek, Rahma sempat bersekolah di SMK Negeri 2 Trenggalek dengan jurusan Jasa Boga.

Ia mengungkapkan alasan memilih SMK dari pada SMA karena dia ingin langsung bekerja setelah lulus nanti. Ia mengungkapkan kalau orang tuanya kurang bisa membiayai uang kuliah. Namun, ketika ia melihat mahasiswa memakai jas alamater kampus, motivasinya untuk kuliah mulai tumbuh.

“Wah, saya harus kuliah, harus kuliah,” kekeh Rahma.

Mulai dari situ, Rahma giat mengikuti pelbagai perlombaan mulai dari bahasa Indonesia seperti baca puisi hingga bahasa Inggris seperti lomba speech, akan tetapi ia masih belum menang.

“Akhirnya setelah lulus dari SMK saya ingin kuliah di Malang, karena saya pernah menorehkkan prestasi dalam pidato bahasa Inggris atau spech. Meskipun saya mendapatkan beasiswa tetap saja akan ada tambahan biaya-biaya lain,” ungkap Rahma.

Kemudian, Rahma memilih berkuliah di Trenggalek sesuai permintaan orang tua. Namun, ada kendala lagi saat ingin mendaftar di jurusan Bahasa Indonesia. Orang tuanya kurang mengehendaki karena Rahma sendiri mengaku sejak awal kemampuannya di bidang bahasa Inggris.

Setelah melakukan perundingan dengan orang tuanya, Rahma diberi restu untuk dapat berkuliah di jurusan Bahasa Indonesia.

Rahma Hanifa Mahasiswi Trenggalek Juara 1 Tingkat Nasional
Rahma Hanifa, Mahasiswi Trenggalek Juara 1 Tingkat Nasional/Foto: Dokumen Rahma Hanifa

Kekalahan, Kekalahan, Kemenangan

Rahma Hanifah mengaku sering disebut teman-temannya selalu menang dalam mengikuti perlombaan dalam bidang Bahasa Indonesia. Namun, saat ditemui Kabar Trenggalek, ia mengungkapkan bahwa kemenangan-kemenangan itu adalah hasil dari berbagai kekalahan yang ia peroleh.

“Mulai SMK itu saya mulai mengikuti lomba seperti puisi. Dan itu saya masih belum menang, ya paling-paling masuk nominasi 100 besar,” ungkap Rahma.

Prestasi yang pertama kali ia torehkan adalah juara tiga lomba pidato bahasa inggris dan juara dua vocal grup FLSNN, tingkat kabupaten.

“Mulai semester tiga, alhamdulilah, pertama itu menang lomba baca puisi se Asia Tenggara di Universitas Islam Riau. Saya meraih juara dua,” ungkap Rahma.

Lalu, Rahma menyadari bahwa pengalaman kekalahannya yang membuat ia belajar hal-hal baru. Dengan kekalahan itu, Rahma bisa memperbaiki dalam perlombaan-perlombaan yang akan datang. Salah satunya, lomba simulasi mengajar tingkat nasional di UPI.

Rahma percaya, apapun tujuannya kalau benar-benar bertekad dan konsisten, alhasil bisa untuk meraihnya. Ia berharap agar semangatnya dalam mengikuti perlombaan dapat menular kepada teman-temannya di kampus.

“Karena lomba simulasi mengajar di UPI ini sangat bergengsi, saya berharap setiap tahunnya mahasiswa dari STKIP PGRI Trenggalek dapat mengikutinya dan menorehkan prestasi,” harap Rahma.

Tags: KisahLombaMahasiswaPemuda TrenggalekPerempuan TrenggalekPrestasiSosokSTKIP PGRI Trenggalek

Berita Terkait

Tarian dalam Upacara Melasti, menyambut Hari Raya Nyepi di Bali/Foto: @ericprima_26 (Instagram)

6 Fakta Unik Perayaan Nyepi di Bali, Sudah Tahu?

12:22 22 Mar 2023
Pelanggan di stasiun kereta api/Foto: KAI

Syarat Naik Kereta Api Jarak Jauh dan Lokal 2023 Terbaru, Resmi

10:00 17 Mar 2023
Ilustrasi. Lomba membaca Al-Qur'an isyarat untuk difabel Tuli/Foto: Pexels

Pertama di Indonesia, Ada Lomba Membaca Al-Qur’an Isyarat untuk Difabel Tuli

15:00 15 Mar 2023
Ilustrasi. Arus mudik lebaran 2023/Foto: Pixabay

Potensi Lonjakan Arus Mudik Lebaran 2023 Capai 100 Juta Orang Lebih

10:30 15 Mar 2023
Motor listrik/Foto: Pixabay

Masyarakat yang Beli Motor Listrik Dapat Subsidi Rp 7 Juta, Begini Caranya

18:52 14 Mar 2023
Kereta Api Indonesia sedang berjalan mengantar penumpang pulang ke kampung halaman/Foto: KAI

Ada Tiket Tambahan, Ini Syarat Naik Kereta Api untuk Mudik Lebaran 2023

11:08 14 Mar 2023

Tinggalkan Komentar

Berita Populer

Jadwal Pemadaman Listrik Pacitan Selama 7 Jam

Aini Mawadah
21:28 20 Mar 2023
Petugas PLN sedang memperbaiki jaringan listrik/Foto: PLN
Mataraman

Perusahaan Listrik Negara (PLN), Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kabupaten Pacitan akan melakukan pemadaman listrik lagi. PLN Pacitan memadamkan listrik pada...

Baca selanjutnya

Berita Baru

Bupati Trenggalek, Mas Ipin, saat mendapatkan penghargaan dari Ombudsman/Foto: Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) for Kabar Trenggalek

Patuh Pelayanan Publik 2022, Trenggalek Sandang Penghargaan dari Ombudsman

13:30 22 Mar 2023
Tarian dalam Upacara Melasti, menyambut Hari Raya Nyepi di Bali/Foto: @ericprima_26 (Instagram)

6 Fakta Unik Perayaan Nyepi di Bali, Sudah Tahu?

12:22 22 Mar 2023
Durian khas Desa Wisata Duren Sari Trenggalek/Foto: Jadesta

Desa Wisata Duren Sari Trenggalek Masuk 75 Besar Anugerah Desa Wisata Indonesia 2023

11:49 22 Mar 2023
Kabar Trenggalek

© 2023 Kabartrenggalek.com

Menu Penting

  • Redaksi Kabar Trenggalek
  • Tentang
  • Privacy Policy
  • Ketentuan Layanan
  • Hak Jawab
  • Media Siber
  • Kontak

Ikuti Kami

  • News
    • Politik
    • Ekonomi
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Nasional
    • Lingkungan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Peristiwa
    • Sosial
    • Teknologi
    • Wisata
  • Gaya Hidup
    • Hiburan
  • Mata Rakyat
  • Feature
  • Opini
  • Trenggalekpedia
  • Kirim Opini

© 2023 Kabartrenggalek.com