Kabar Trenggalek – Banyak orang percaya bahwa minum kopi dapat melindungi Anda dari kematian dini. Tetapi apakah klaim ini benar? Dan, jika demikian, seberapa efektif itu?
Dalam posting ini, kita akan melihat lebih dekat pada bukti untuk melihat apakah minum kopi benar-benar memiliki efek pencegahan.
Kopi Dapat Membantu Menurunkan Risiko Kematian Dini
Apa manfaat minum kopi?
Manfaat kopi antara lain kemampuannya untuk menurunkan risiko penyakit jantung, stroke, dan penyebab kematian lainnya. Kopi juga memiliki sifat anti-inflamasi, yang dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh.
Penelitian mengenai kopi dapat menurunkan risiko kematian dini sudah dilakukan sejak beberapa tahun belakangan. Salah satu penelitian yang sudah dilakukan terjadi pada tahun 2012 di dalam The New England Journal of Medicine.
Dalam penelitian itu, sebuah fakta ditemukan bahwa kopi yang dikonsumsi oleh orang-dengan rentang umur 50 s/d 71 tahun dapat memberikan efek umur panjang.
Diketahui bahwa konsumsi kopi menurunkan risiko kematian dini dalam 12-13 tahun selama penelitian berlangsung. Jumlah kopi yang dikonsumsi adalah sekitar 4 hingga 5 gelas per hari.
Dengan jumlah tersebut, kopi mampu menurunkan risiko kematian dini sebesar 12 persen pada laki-laki dan 16 persen pada wanita.
Risiko kematian dini bisa dikurangi dengan mengkonsumsi kopi, khususnya kematian yang disebabkan oleh infeksi, luka, kecelakaan, gangguan pernafasan, diabetes, stroke, dan penyakit jantung.
Penelitian terbaru mengenai efek kopi mampu menurunkan reisiko kematian berlangsung pada tahun 2022 melalui Jurnal Annals of Internal Medicine.
Penelitian yang berlangsung di tahun 2022 ini fokus manfaat minum kopi saat dikonsumsi dengan pemanis dan tanpa pemanis untuk kesehatan. Penelitian ini melibatkan 170.000 partisipan yang tidak memiliki penyakit kardiovaskular atau kanker.
Peneliti kemudian melihat efek dari konsumsi kopi, baik yang berpemanis tambahan atau tidak, dalam 7 tahun. Hasilnya menunjukkan bahwa konsumsi kopi dalam batas wajar bisa menurunkan risiko kematian dini.
Hasil tersebut juga berlaku pada partisipan yang mengonsumsi kopi dengan pemanis tambahan tidak lebih dari 1,5 sendok teh.