
Kabar Trenggalek – Benturan antar perguruan di Bumi Menak Sopal Trenggalek, kerap terjadi. Hal demikian menjadi perhatian khusus Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek untuk merangkul mereka, Selasa (15/03/2022).
Melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Trenggalek, para pendekar yang berada di payung Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) berkumpul.
Wakil Bupati Trenggalek, Syah Muhammad Natanegara, mengatakan bahwa niat Kesbangpol Trenggalek ingin mendirikan paguyuban pencak silat merupakan niat yang baik. Namun harus difikirkan secara matang jangan sampai ke depan menimbulkan permasalahan yang baru.
“Karena nila setitik rusak susu sebelanga, kata pepatah seperti itu. Jangan sampai karena kesalahan oknum nama perguruannya bisa rusak, jadi harus benar-benar dijaga jangan sampai ada oknum yang bisa menyebabkan pelanggaran hukum,” tegas Syah.
Menurut Syah, lebih baik bertarung di ring kompetisi yang berpotensi mendapatkan penghargaan, daripada bertarung di jalan yang nantinya akan menyeret ke ranah hukum.
Sementara itu, Widarsono, Kepala Kesbangpol Trenggalek, mengatakan dengan adanya paguyuban nanti jika ditemukan masalah bisa dilokalisir dan tidak keluar ke daerah lain.
“Jadi nanti paguyuban ada di kecamatan juga, biar ketika ada permasalahan bisa dilokalisir dan cukup selesai di wilayah itu,” ujar Widarsono.
Widarsono juga menjelaskan, munculnya benih masalah dikarenakan adanya salah satu oknum yang mencari jati diri dan pada akhirnya menimbulkan sebuah keributan.
“Pencak silat itu adalah seni dan budaya, jangan sampai dirusak oknum yang sedang mencari jati diri, dan nanti ketika paguyuban sudah terbentuk selama 3 sampai 4 bulan kita adakan pertemuan biar aspirasi dari teman-teman pendekar bisa kita dengar,” tandas Widarsono.