Kabar Trenggalek – Bermula saat remaja, seorang Ibu dua anak di Trenggalek saat ini mengubah bahan bekas hingga menghasilkan uang. Ibua dua anak utu adalah Hanestiar Hermi. Hermi nampak sibuk menyiapkan pesanan kerajinan dari bahan bekas yang dia buat sendiri, Kamis (02/12/2021).
Beralamat tidak jauh dari pusat kota yaitu, Jl. Hayamwuruk, RT 16, RW 05, Kelurahan Ngantru, Hermi mengolah bahan bekas botol dan kaleng menjadi barang yang bermanfaat.
“Awalnya terinsipirasi bagaimana bahan bekas bisa mendatangkan nilai untung. Nah, ketemulah sampai saat ini masih saya tekuni dan mendatangkan nilai rupiah,” jelas Hermi, perempuan kelahiran 1922 itu.
Baca juga: Cerita Mbah Lamijan: Kakek di Trenggalek yang Rela Pindah Rumah Demi Berdirinya Mushola
Hermi mulai mendaur ulang bahan bekas menjadi kerajinan tangan sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Tidak berberkal skil yang memumpuni, nampak Hermi memamerkan hasil daur ulang di dalam rumahnya dengan berbagai karakter yang bagus.
“Kalau yang ondel-ondel itu terbuat dari botol teh pucuk, kemudian saya hias dengan kain perca,” cerita Hermi.
Baca juga: Perajin Sapu Serabut Kelapa Trenggalek yang Mulai Tergerus Zaman
Hermi mengatakan, dirinya membeli botol teh pucuk dengan merogoh kocek Rp. 400 per botolnya. Kemudian, ketika sudah menjadi kerajinan tangan dijual dari harga Rp. 8.000 sampai dengan Rp. 100 ribu lebih.
“Tinggal pemesan maunya gimana. Kalau di rumah ada ondel-ondel, tabungan dari kaleng, bonek wisuda, dan miniatur rumah,” rincinya.
Awal pandemi Covid-19, Hermi mengaku produk kerajinan tanganya banyak dibeli oleh para pelajar, khusunya untuk memenuhi tugas sekolahnya.
“Kalau jualan, saya hanya lewat status Whatsapp. Ndak pernah mencoba jualan lewat market online apapun, dan alhamdulilah-nya banyak peminat,” tutup Hermi.
