
Kabar Trenggalek – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Timur mengumumkan potensi cuaca buruk saat Tahun Baru 2022. Cuaca buruk itu diperkirakan terjadi selama satu minggu mulai 27 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022, Rabu (29/12/2021).
Melalui Instagram resmi BMKG Jawa Timur @bmkgjuanda, ada beberapa dinamika atmosfer yang mempengaruhi cuaca buruk saat Tahun Baru 2022.
Baca juga: Mengenang Bencana Kemanusiaan Terbesar, Tsunami Aceh 26 Desember 2004
Dipengaruhi angina monsoon barat. Ada Pola steady di Jawa Timur. Mengakibatkan curah hujan tinggi, suhu dirasakan siang hari panas, dan angina sepoi-sepoi.
Indeks Nino 3.4 = -0.67. Berada pada fase La Nina. Ada penambahan massa uap air dari Samudera Pasifik. Meningkatkan curah hujan.
Dipole Mode Index = -0.31. Berada pada fase Netral. Tidak ada penambahan massa uap air dari Samudera Hindia. Tidak mempengaruhi curah hujan.
MJO berada pada fase 7 atau di Samudera Pasifik bagian timur. Diprakirakan dari tanggal 27-2 Januari 2022. Tidak menyebabkan hujan.
Ada aktivitas Gelombang Atmosfer Kelvin. Diprakirakan dari tanggal 30-2 Januari 2022, menyebabkan potensi hujan.
Nilai anomali = 0.5 s/d 1,5 ° C. Menandakan perairan cukup hangat. Cukup meningkatkan penguapan dan suplai massa uap air.
Baca juga: BMKG Ingatkan Masyarakat Ada Potensi Gempa Besar di Selatan Jawa Timur
BMKG Jawa Timur juga menyampaikan informasi cuaca publik. Menurut BMKG Jawa Timur, kondisi cuaca seminggu ke depan di wilayah Jawa Timur yaitu:
Baca juga: Akibat Banjir, Tanggul Penahan Jalan di Kecamatan Suruh Trenggalek Ambrol
“Waspadai fenomena Gelombang Atmosfer Kelvin yang diprakirakan melintasi Jatim pada tanggal 30 Desember 2021 hingga 02 Januari 2022, karena dapat meningkatkan potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang,” jelas BMKG Jawa Timur.
Baca juga tulisan lainnya di kabartrenggalek.com tentang BENCANA