Kabar Trenggalek – Pandemi Corona Virus Disaese (Covid-19) yang sudah menahun ini menyebabkan beberapa tempat harus lumpuh karena kebijakan, gerakan vaksinasi terus digencarkan sehingga pandemi mulai melandai, Jumat (29/10/2021).
Pemerintah selalu berpesan masyarakat tidak boleh euforia, kebijakan pemerintah terus digencarkan, implementasi vaksinasi dengan membatasi ruang gerak sampai dengan penerapan scan barcode aplikasi PeduliLindungi di beberapa tempat wisata, rumah makan dan hotel.
Baca Juga : Masuk Destinasi Wisata Trenggalek, Wisatawan Bakal Dihadang Scan Barcode Peduli Lindungi
Seperti yang di lakukan Kabupaten Trenggalek, beberapa tempat hotel dan rumah makan mulai menerapkan penggunaan aplikasi peduli lindungi, untuk sebagai Tracing penyebaran covid-19.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Trenggalek, Sunyoto, menjelaskan penggunaan scan barcode PeduliLindungi disejumlah destinasi wisata saat ini masih dalam tahap uji coba.
Data per 29 Oktober 2021 yang dihimpun dari Disparbud Trenggalek, menyebutkan sebanyak sembilan hotel telah memasang scan barcode PeduliLindungi tersebut. Sementara untuk tempat makan di Trenggalek, jumlahnya ada enam.
Berikut adalah daftar hotel dan rumah makan Trenggalek yang sudah menerapkan scan barcode PeduliLindungi :
Baca Juga : Tidak Bisa Scan Barcode PeduliLindungi, Ini Cara Mengatasinya!
A. Scan Barcode PeduliLindungi Hotel
1. Penginapan Kuda Laut
2. Hotel Lugano
3. Hotel Hayam Wuruk
4. Hotel Ja’as Permau
5. Hotel Prigi
6. Homestay Kaliasem I
7. Hotel Widowati
8. Hotel Gotong Royong
9. Hotel Karanggongso Indah
B. Rumah Makan/Cafe/Karaoke:
1. RM Mekar Sari
2. RM Ayam Lodho Pak Yusuf
3. Chefix Cafe
4. Karaoke Hayam Wuruk
5. Aroma Kopi Hotel Widowati
6. Rumah Makan Malidi II
Baca Juga : Kuliner Khas Trenggalek Cocok untuk Memanjakan Lidah, Lengkap dengan Alamatnya
Sunyoto menambahkan, untuk penerapan scan barcode aplikasi PeduliLindungi di Kabupaten Trenggalek, masyarakat harus betul-betul memahami, misalnya ketika masuk dan keluar masyatakat harus tetap melakukan scan barcode.
“Jangan sampai nanti ketika masyarakat mengunjungi, masuknya scan barcode PeduliLindungi dan keluarnya tidak scan barcode, nanti di aplikasi akan terlihat kapasitas yang melebihi batas,” tegasnya.