Kabar Trenggalek
Tidak ada hasil..
Lihat seluruh hasil
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Politik
  • Wisata
  • Olahraga
  • Peristiwa
  • Teknologi
  • Hukum
  • Opini
  • Pendidikan
  • Lainnya
    • Feature
    • Lingkungan
    • Kesehatan
    • Nasional
Kabar Trenggalek
Kabar Trenggalek

Persoalan Bansos Wilayah PPKM Level 4: Dari Korupsi sampai Beras Tak Layak Konsumsi

Jumat, 6 Agustus 2021, 04:11:00
di Hukum
Group WA KBRT Group WA KBRT Group WA KBRT

Persoalan Bansos Wilayah PPKM Level 4: Dari Korupsi sampai Beras Tak Layak Konsumsi

(foto: hype.grid.id)

KABARTRENGGALEK.com – Penyaluran bantuan sosial (Bansos) untuk meringankan beban masyarakat seiring kebijakan PPKM Level 4 telah dilakukan di sejumlah wilayah. Dalam siaran pers di youtube Sekretariat Presiden, Presiden Jokowi mendorong supaya penyaluran Bansos bisa dipercepat.

“Untuk mengurangi beban masyarakat, Pemerintah tetap mendorong percepatan dalam penyaluran Bantuan Sosial untuk masyarakat, bantuan untuk UMKM, PKL dan Warung, Bantuan Subsidi Upah, dan banpres Produktif Usaha Mikro,” ujar Jokowi.

Orang lainjuga membaca:

Cara Cek Penerima BSU Cair Rp 1 Juta Mei 2022

Pemerintah Resmi Bolehkan Masyarakat Lepas Masker di Ruang Terbuka

Kementerian Sosial (Kemensos) segera merespon perintah Presiden. Mensos menyalurkan bantuan berupa Bantuan Sosial Tunai (BST), BPNT (Bantuan Pangan Non-Tunai) atau kartu sembako, serta Program Keluarga Harapan (PKH) untuk wilayah terdampak PPKM level 4.

“PKH, BPNT/Kartu Sembako dan BST merupakan bantuan sosial yang eksisting,” ujar Menteri Sosial Tri Rismaharini, Senin 26 Juli 2021 (tempo.co).

Namun, penyaluran Bansos di berbagai wilayah itu memiliki beragam persoalan. Oleh karena itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta masyarakat tak ragu melaporkan siapapun jika menemukan adanya dugaan penyimpangan.

Menurut laporan Tempo, beragam penyimpangan pada penyaluran bansos selama PPKM Level 4 adalah sebagai berikut:

 

1. DANA BANSOS DIKORUPSI

Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Tangerang, Bahrudin telah melakukan penyidikan dan menetapkan dua tersangka penyalahgunaan kasus dugaan pungutan liar dan penyimpangan dana Bansos. Kedua pelaku adalah pendamping sosial Program Keluarga Harapan (PKH) di 4 Desa di Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang Banten.

“Selain itu masih dilakukan penyidikan kepada 8 pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di Kecamatan Tigaraksa yang membawahi 12 desa dan 2 kelurahan, Adapun indikasi kerugian negara sebesar Rp 800 juta dan estimasi yang tidak disalurkan sebesar Rp 3,5 Milyar,” ujar Bahrudi.

 

2. PEMOTONGAN DUIT BANSOS TUNAI

Menteri Sosial Tri Rismaharini terkejut dan geram ketika menemui Maryanih, seorang penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Maryanih menngatakan, harga barang komponen yang ia terima tidak genap Rp200.000 per bulan di Kota Tangerang, Banten.

“Tadi sudah dihitung oleh Bapak yang dari Satgas Pangan/Mabes Polri harga dari komponen yang diterima hanya Rp177.000 dari yang seharusnya Rp200.000. Jadi ada Rp23.000, coba bayangkan Rp23.000 dikali 18,8 juta,” ujar Risma geram.

Hal yang sama dialami Aryanih, penerima bansos lainnya. Aryanih mengaku dimintai uang kresek oleh pihak tertentu yang terkait dengan program bantuan yang ia terima dari Kementerian Sosial (Kemensos).

 

3. DUIT BANSOS DITILAP

Penyimpangan Bantuan Sosial Tunai (BST) juga ditemukan Mensos Risma di Kabupaten Tuban, Jawa Timur yang dilakukan oknum setempat. Oknum menggunakan modus sebagai penyalur BST setempat dan diduga menilap uang BST warga untuk jangka waktu satu bulan.

BST itu seharusnya diterima oleh penerima bantuan selama tiga bulan. Tapi BST hanya sampai ke tangan penerima bantuan untuk jangka waktu dua bulan.

Berdasarkan temuan Mensos Risma itu, Polres Tuban berencana memanggil Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak (P3A) Kabupaten Tuban, Eko Julianto untuk dimintai keterangan.

 

4. DATA PENERIMA BANSOS SEMRAWUT

Sejumlah Kepala Desa (Kades) di Kabupaten Klaten mengeluh kepada Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah. Sejumlah Kades itu mengeluhkan semrawutnya penyaluran bantuan sosial atau bansos pada Rembug Desa yang berlangsung secara daring di Semarang, Senin 2 Agustus 2021. Joko Laksono, Kades Tijayan, terlihat begitu emosi saat menyampaikan semrawutnya data bansos di desanya kepada Ganjar.

“Bansos itu bikin pusing, saya mau curhat, Pak. Saya mau jujur, tidak peduli kalau nanti dimarahi Bu Mensos Tri Rismaharini,” ujarnya dalam Bahasa Jawa. Joko menngungkapkan, Bantuan Sosial Tunai (BST) yang didapat di desanya tidak tepat sasaran. Hal itu dikarenakan ada beberapa data penerima yang sudah diverifikasi dan dihapus dari penerima yang dianggap sudah mampu, malah mendapatkan Bansos lagi.

“Ada yang punya mobil lima, muncul namanya, dia justru malah dapat, padahal sudah kita coret, sudah diverifikasi datanya. Dapat bantuan lagi, pusing saya,” ujar Joko.

“Ada lagi cerita teman kami di Cawas. Itu Kadesnya dapat bantuan, Sekdes dapat, itukan aneh, tapi mereka juga tidak bisa apa-apa, diambil tidak bisa, dialihkan juga tidak bisa. Tolong sampaikan ke Bu Risma,” kata Joko.

Joko juga menyebutkan, salah satu koleganya di Desa Nanggulan yang seharusnya ada 261 warga yang dapat PKH, tapi 40 orang dibatalkan. “Padahal itu banyak jandanya, Pak,” kata Joko kepada Ganjar.

 

5. DITEMUKAN DATA GANDA

Terkait data ganda Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dalam pembagian Bansos di DKI Jakarta, Mensos Risma mengaku tidak tahu detail persoalannya. Masalah data ganda itu sebelumnya disampaikan oleh Premi Lasari, Kepala Dinas Sosial DKI.

“Saya tidak tahu persis surat yang dimaksud dari Jakarta,” kata Risma, dikutip dari konferensi pers di youtube Kemensos RI, Rabu, 4 Agustus 2021.

Sebelumnya, Gubernur DKI Anies Baswedan telah mengirim surat terkait data ganda tersebut kepada Kementerian Sosial. Menurut Risma, Kemensos memang menerima permintaan penyaluran bansos tunai melalui bank. Tapi, kata Risma, Bank DKI dan sejumlah bank lainnya tidak ada yang menyanggupi. Alasan dari bank, butuh waktu sekitar 1,5 bulan untuk membuat rekening penerima bansos.

 

6. BERAS BANSOS BERWARNA KUNING DAN BERKUTU

Di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, ada temuan beras bansos 5 kilogram tidak layak konsumsi karena berasnya berwarna kuning dan berkutu. Anggota Komisi VIII DPR, Hasani Bin Zuber menyayangkan masih adanya temuan seperti itu. Hasani mengatakan, sebelum bantuan dikirim, seharusnya ada kontrol langsung dari Kementerian atau dinas terkait untuk memastikan beras berkualitas baik.

Politikus Partai Demokrat itu memastikan akan membawa temuan beras tidak layak makan itu dalam rapat dengan Mensos Risma.

Hasani meminta Risma memberikan sanksi tegas kepada penyedia beras bansos karena sangat merugikan masyarakat. “Soal beras ini akan saya sampaikan ke Bu Risma agar jangan sampai terulang lagi,” kata Hasani, Rabu, 4 Agustus 2021. (kbrt).

Tags: BansosBerasKorupsiPPKM
dibagikan3TweetSend
Artikel Sebelumnya

Viral Video Mantan Datangi Pesta Perkawinan di Trenggalek Naik Heli, Begini Fakta Sebenarnya

Artikel Selanjutnya

Lama Belajar Daring, Akhirnya Pelajar Trenggalek Mendapatkan Vaksinasi

Berita Lainnya

Brigadir Firman Subkhi, anggota Polda Jatim, penganiaya jurnalis Tempo, Nurhadi

Sidang Disiplin Polda Jatim, Polisi Penganiaya Jurnalis Tempo Hanya Divonis Hukuman Kurungan 14 Hari

18/05/2022
Ilustrasi perceraian

Ada 6 Kasus Perceraian di Trenggalek dalam Sehari, Faktor Ekonomi Jadi Alasan

15/05/2022
Ilustrasi TKP kasus pembunuhan

Nasib Naas Dialami Warga Munjungan Trenggalek, Dibunuh Saudaranya Sendiri

28/04/2022
Ilustrasi mengoperasikan handphone

Tersangka Mengaku Call Center Bank, Tabungan Warga Trenggalek Amblas Rp 84 Juta

27/04/2022
Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Indrasari Wishnu Wardhana (kiri), jadi tersangka kasus mafia minyak goreng

Kronologi Dirjen Kemendag dan Sejumlah Pengusaha Jadi Tersangka Kasus Mafia Minyak Goreng

21/04/2022
Tangkapan layar website Setda Pemkab Trenggalek yang dihack

Hacker Serang DNS Website Pemkab Trenggalek, Ini Kata Diskominfo 

12/04/2022
Please login to join discussion

VIRAL HARI INI

  • Celine sedang merias diri di depan cermin

    Sisi Lain Celine, Transgender Trenggalek yang Lihai di Dunia Fashion Show

    41 dibagikan
    dibagikan 41 Tweet 0
  • Cara Cek Penerima Bansos BPNT Rp 600 Ribu Mei 2022

    37 dibagikan
    dibagikan 37 Tweet 0
  • Jabatan Sekretaris Daerah Trenggalek Dilelang, Hari Pertama Buka Belum Ada Pendaftar

    0 dibagikan
    dibagikan 0 Tweet 0
  • Warga Resah Tambak Udang Terus Bertambah, Bukti Pemkab Trenggalek Tidak Serius Hadapi Perusakan Lingkungan

    65 dibagikan
    dibagikan 65 Tweet 0
  • Cara Cek Penerima BSU Cair Rp 1 Juta Mei 2022

    0 dibagikan
    dibagikan 0 Tweet 0
Kabar Trenggalek

Media berita online yang memuat isu publik perihal Trenggalek dan sekitarnya.

Menu Penting

  • Tentang Kami
  • Hak Jawab
  • Media Siber
  • Ketentuan Layanan
  • Beriklan
  • Kontak

Ikuti Kami

Tidak ada hasil..
Lihat seluruh hasil
  • Beranda
  • Berita
    • Ekonomi
    • Lingkungan
    • Kesehatan
    • Politik
    • Hukum
    • Peristiwa
    • Wisata
    • Sosial
    • Pendidikan
  • Olahraga
    • Persiga
  • Teknologi
  • Berita Nasional
  • Feature
  • Opini
  • Trenggalekpedia
  • Advertorial

Media berita online yang memuat isu publik perihal Trenggalek dan sekitarnya.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In