24.3 C
Trenggalek
Kamis, November 30, 2023

Nama-Nama Desa di Trenggalek yang Memiliki Nama Kembar, Jumlahnya Ada 8

Kabar Trenggalek – Ternyata ada nama-nama desa di Trenggalek yang memiliki nama kembar. Jumlahnya ada 8 desa. Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Trenggalek Edi Supriyanto, membenarkan adanya nama 8 desa dengan nama yang sama (Kembar/red).

“Di Trenggalek ini memang lumayan banyak yang nama desanya kembar,” kata Edi, Jumat (28/05/2021).

Menurutnya nama desa yang sama terkadang membuat rancu ketika disampaikan. Namun secara administratif tidak menjadi masalah, karena memiliki kewilayahan yang berbeda.

“Yang rancu itu ketika kita menyampaikan, misalkan Desa Wonocoyo, harus detail Wonocoyo yang di Kecamatan Pogalan atau di Kecamatan Panggul. Kalau administrasi nggak ada masalah,” tegasnya.

Inilah daftar nama-nama desa di Trenggalek yang memiliki nama kembar:

1. Desa Depok

Desa dengan nama Depok juga ada di dua Kabupaten Trenggalek, yakni Depok Kecamatan Bendungan yang berada di wilayah utara Trenggalek dan Desa Depok, Kecamatan Panggul di kawasan pesisir selatan Trenggalek.

2. Desa Watuagung

Di Desa Watuagung terdapat di dua kecamatan, yakni Watulimo dan Dongko. Desa Watuagung, Kecamatan Watulimo memiliki dua objek wisata yang ramai di kunjungi wisatawan, yakni Goa Lawa yang diklaim sebagai gua terpanjang dan terbesar di asia, serta wisata panjat tebing via ferrata.

Sedangkan Desa Watuagung, Kecamatan Dongko juga memiliki objek wisata berupa air terjun Jurug Waru.

3. Desa Besuki

Dua wilayah yang berdampingan, Kecamatan Munjungan dan Panggul ternyata memiliki desa dengan nama yang sama, yakni Desa Besuki.

4. Desa Karanganyar

Pasangan nama desa kembar ke-4 di Trenggalek adalah Karanganyar. Kedua desa berada di Kecamatan Gandusari serta Kecamatan Pule. Kedua desa tersebut saling melengkapi dalam mewujudkan nawa cita 100 desa wisata di Kabupaten Trenggalek

5. Desa Sawahan

Desa dengan nama sama atau kembar di Trenggalek yang ke-5 adalah Sawahan. Desa ini berada di Kecamatan Watulimo dan Kecamatan Panggul. Kedua Desa tersebut mayoritas masyarakat bertani.

6. Desa Pandean

Desa dengan nama Pandean berada di Kecamatan Dongko serta Kecamatan Durenan. Meski memiliki nama yang sama, namun karekteristik alam kedua wilayah berbeda jauh. Desa Pandean, Dongko berada wilayah pegunungan, sedangkan Pandean, Durenan di kawasan dataran.

7. Desa Sukorejo

Desa kembar berikutnya adalah Sukorejo, yang berada di Kecamatan Gandusari dan Kecamatan Tugu. Meski berada di dua kecamatan berbeda, nama desa kembar ini otomatis juga memiliki kesamaan nama sekolah dasar (SD).

8. Desa Wonocoyo

Terdapat dua desa dengan nama Wonocoyo di Kabupaten Trenggalek. Satu desa berada di Kecamatan Pogalan dan satunya berada di pusat Kecamatan Panggul. Desa Wonocoyo, Kecamatan Panggul memiliki sejumlah objek wisata menarik, di antaranya tempat konservasi penyu Pantai Taman Kili-kili, Pantai Pelang serta taman balai kota.

Demikian delapan desa yang digadang-gadang Bupati Trenggalek untuk capai target pemenuhan 100 Desa Wisata.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Trenggalek sambut baik nawa cita Bupati Trenggalek dengan menggagas perkembangan 100 destinasi wisata berbasis desa dalam rancangan pembangunan tahun 2022.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Disparbud Trenggalek Sunyoto dalam rapat Forum Konsultasi Publik RKPD Kabupaten Trenggalek Tahun Anggaran 2022.

Pihaknya menjelaskan, rencana tersebut tertuang dalam pemulihan ekonomi berbasis pariwisata kolaboratif dan berwawasan lingkungan. Langkah untuk mewujudkan pariwisata, tentu diawali pengembangan destinasi wisata unggulan, pengembangan desa wisata dan penguatan branding serta promosi.

“Pengembangan destinasi wisata unggulan akan dicapai antara lain melalui lelang investasi pariwisata,” ungkapnya.

Sunyoto juga menuturkan, saat ini sedang dalam rangka perencanaan untuk mewujudkan 100 desa wisata secara kolaboratif. Desa wisata berbasis potensi desa ini juga untuk pengembangan ekonomi serta mendongkrak daya tarik pariwisata.

“Pengembangan desa wisata ini perlu diikuti oleh branding dan promosi, dengan adanya event untuk lebih menguatkan daya tarik pariwisata,” Pungkasnya.

ARTIKEL TERKAIT
MORE

POPULER